SONORABANGKA.ID - Pihak Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) atau Search and Rescue (SAR) Pangkalpinang, mengingatkan kepada para nelayan serta pemancing ikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) agar berhati-hati saat melaut.
Hal tersebut karena banyaknya kasus kecelakaan laut di Perairan Bangka Belitung di tengah kondisi cuaca yang ekstrem saat musim pancaroba berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.
Dari broadcast cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara periodik baik harian maupun terjadwal kondisi cuaca dua minggu ke depan cenderung ekstrem dimana kecepatan angin rata rata 10 knot.
Selanjutnya tinggi gelombang yang ada di beberapa perairan di kawasan Bangka Belitung di atas dua meter , lalu ditambah juga kondisi cuaca saat ini dalam kondisi hujan lebat yang diikuti oleh angin kencang. Serta adanya petir.
Kepala Kantor Basarnas (SAR) Pangkalpinan, Ahmad Fazzli mengatakan, situasi ini tentunya sangat mengkhawatirkan khususnya para nelayan dan pemancing. Ancaman yang perlu diperhatikan yaitu beraktifitas di laut dengan durasi yang cukup lama di saat kondisi cuaca yang cepat berubah.
"Jadi kita mengharapkan para nelayan ini untuk mengantisipasi perubahan cuaca dengan melengkapi sarana dan prasarana keselamatan supaya kalau ada resiko perubahan cuaca dapat dilakukan pertolongan pertama atau pun mampu untuk menuju perairan yang lebih tenang maupun daratan," katanya, Senin (6/6/2022) siang di Kantor SAR Pangkalpinang.
Lebih lanjut kata dia ,cuaca cenderung cepat berubah lantaran siklus pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau hingga pertengaha Juli 2022 nanti.
"Awalnya cuaca cerah kemudian satu jam ke depan berubah hujan dan akan selalu seperti ini selama beberapa minggu ke depan,"ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Basarnas Bangka Belitung telah menyiagakan personel di unit siaga maupun pos yang ada di pulau Bangka maupun Belitung mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Sudah kita siapkan juga sarana laut dan personel siaga yang standy by selama 24 jam,"katanya.
Sementara itu tercatat 19 kasus kejadian kecelakaan (laka) laut maupun orang tenggelam di Bangka Belitung hingga Juni 2022, di mana ada 12 korban meninggal dunia.