Menggunakan transportasi umum memungkinkan kita bergerak lebih aktif sehingga risiko penyakit itu bisa ditekan.
"Cara ini dapat didukung lebih lanjut dengan menghasilkan bukti yang meyakinkan tentang dampak buruk karena waktu yang lama dihabiskan di dalam mobil," ujar penulis studi, Profesor Takemi Sugiyama dari Australian Catholic University's Institute for Health and Ageing.
Selain itu, penelitian di Universitas Oxford mengungkapkan bahwa pria dengan perut buncit dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Penelitian tersebut memeriksa data dari 141.896 pria Eropa paruh baya - dan hanya 14 tahun kemudian, peserta mempresentasikan 7.022 kasus kanker prostat, 934 di antaranya berakibat fatal.
“Pria yang memiliki (lemak tubuh) lebih besar memiliki peningkatan risiko kanker prostat tingkat tinggi dan kematian akibat kanker prostat," ujar penulis utama Dr Aurora Perez-Cornago, dari Nuffield Department of Population Health.
Hasilnya, para ilmuwan menyimpulkan bahwa setiap tambahan 10 cm di pinggang meningkatkan kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut sebesar 18 persen.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053324380/studi-terlalu-lama-menyetir-bisa-tingkatkan-risiko-kematian-dini?page=all