“Gara-gara pandemi, aku bisa fokus menyelesaikan buku terbaru dan launching usaha merchandise yang sudah disiapkan sejak dua tahun terakhir,” tukas Alex.
Kemudian yang ketiga, terus menjaga budget bulanan serta alokasi dana darurat.
Menjaga cash flow serta dana darurat jadi strategi Alex dalam mengelola keuangan di saat yang tidak pasti.
Terlebih Alex menekankan situasi pandemi belum berakhir, hingga ekonomi negara yang sudah resmi dinyatakan resesi. Semua generasi wajib melek keuangan untuk bersiap-siap.
“Dana darurat harus 6 (enam) kali pengeluaran. Misalkan pengeluaran bulanan 2 juta, berarti kita harus punya dana darurat yakni 2 juta dikali enam, yakni 12 juta Rupiah,” ingat Alex.
Ketiga tips menghadapi resesi ekonomi ala milenial itu diungkap Alex dalam rangkain program Generasi Djempolan.
Generasi Djempolan sendiri merupakan serangkaian gerakan literasi keuangan digital yang diselenggarakan Kredivo, salah satu platform keuangan digital.
Tujuan literasi keuangan itu untuk menciptakan generasi milenial yang tidak hanya melek teknologi, tapi juga melek keuangan, dan mampu memanfaatkan fintech dengan baik.
Lily Suriani, Head of Business Development PT Finaccel Finance (Kredivo) mengatakan, “Gerakan ini lahir mengingat besarnya potensi generasi milenial untuk turut menggerakkan roda ekonomi nasional.”
Lily menambahkan, “Apalagi melihat tren peningkatan keyakinan konsumen untuk bertransaksi digital dalam nominal besar, yang didominasi oleh 85 persen konsumen generasi Z dan milenial.”
Kedepannya, sesuai dengan roadmap tersebut, Kredivo akan fokus memberikan edukasi berbasis teknologi dan keuangan, serta menciptakan lebih banyak generasi melek keuangan.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Kredivo meluncurkan roadmap Generasi Djempolan.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/052440737/bisa-ditiru-begini-tips-menghadapi-resesi-ekonomi-ala-milenial?page=all