Penyakit retinopati diabetik dapat berkembang melalui 4 tahapan dengan gejala yang berbeda.
Tahapan awal gejala retinopati diabetik belum terasa dan terdeteksi hingga seseorang merasakan perubahan pada pandangan atau penglihatan.
Pendarahan yang terjadi pada pembuluh darah yang rusak di retina menyebabkan bidang penglihatan kita muncul bintik-bintik.
Bintik-bintik ini biasanya disebut floaters, yang bisa hilang setelah beberapa saat.
Nah, jika seorang pasien diabetes telah mengalami gangguan penglihatan ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mencegah terjadinya retinopati diabetik.
Secara rinci, tahapan retinopati diabetik dijelaskan seperti berikut ini.
- Retinopati diabetik nonproliferatif ringan
Retinopati diabetik nonproliferatif ringan (NPDR) ditandai dengan adanya pembengkakan seperti balon pada pembuluh darah retina.
Pembengkakan ini dikenal dengan sebutan mikroaneurisma, yang jika pecah akan mengeluarkan cairan ke retina mata.
- Retinopati diabetik nonproliferatif sedang
Pada tahap NPDR Sedang ini, pembuluh darah di retina dapat kehilangan kemampuannya untuk mengangkut darah.
Oleh karena itu, akan terjadi beberapa perubahan pada retina mata yang hanya bisa dilihat oleh dokter mata.
Jika NPDR Sedang ini tidak segera diobati, maka akan terjadi pembengkakan pada makula di retina yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan serius.
- Retinopati diabetik nonproliferatif parah
Pada tahap NPDR Parah, terjadi gangguan proses suplai darah ke retina, yang nantinya menyebabkan banyak kerusakan pada pembuluh darah.
- Retinopati diabetik nonproliferatif stadium lanjut
Pada tahap ini retina akan berusaha merangsang pertumbuhan sel untuk membuat pembuluh darah baru.
Sayangnya pembuluh darah baru ini akan tumbuh memanjang di permukaan bagian dalam retina, sehingga dapat menutupi bagian tengah mata kita.
Pembuluh darah baru ini juga rapuh, dapat bocor dan berdarah sewaktu-waktu dan menyebabkan ablasi retina, atau bagian dari mata (retina) ditarik dari jaringan yang mendukungnya.