Bangkasonora.ID - Teman-teman mungkin sudah tidak asing dengan sajian bernama spageti yang ternyata memiliki sejarah unik, lo.
Makanan yang terkenal berasal dari Italia termasuk dalam jenis pasta, yang sama dengan jenis makanan seperti lasagna, macaroni, penne, dan lainnya.
Walau memang belum diketahui pasti sejarah pasta, namun ada yang menyebut bahwa makanan ini menjadi makanan yang dikonsumsi rakyat umum dan juga raja.
Seiring berkembangnya zaman, pasta justru jadi makanan yang cukup populer dan memiliki banyak jenis.
Bahkan makanan ini tidak hanya ada di Italia tapi juga di berbagai negara lain, termasuk Indonesia.
Berikut akan dijelaskan sejara unik tentang spageti atau pasta serta ragam jenisnya yang terkenal di Indonesia.
Sejarah Pasta Zaman Dulu
Sepanjang Abad Pertengahan hingga awal abad ke-16, hidangan pasta sangat berbeda dari yang dimakan saat ini.
Pasta tidak hanya dimasak lebih lama, tetapi juga dicampur dengan campuran bahan bercita rasa manis, gurih, dan pedas.
Pasta dianggap sebagai makanan bangsawan, dengan bangga ditempatkan dalam jamuan makan aristokrat selama era Renaissance.
Misalnya, Bartolomeo Scappi, seorang koki kepausan (lembaga Katolik) pada pertengahan abad ke-16, menciptakan hidangan ketiga untuk jamuan makan dengan resep yang rumit.
Hidangan tersebut terdiri dari ayam rebus disertai dengan pasta berisi (ravioli) yang terbuat dari perut babi rebus, daging sapi, babi panggang, keju parmesan, keju segar, gula, bumbu, rempah-rempah, dan kismis.
Masih banyak resep pasta rumit lainnya yang muncul pada era Renaissance. Beda cerita dengan pasta, yang dianggap sebagai makanan praktis pada abad ini.
Namun di tempat yang berbeda pada kurun waktu yang tidak terlalu jauh, pasta justru menjadi makanan rakyat jelata dan juga rajanya.
Pada akhir abad ke-17 di Napoli, pasta menjadi makanan pokok utama bagi masyarakat umum.
Era 1700-an mereka mulai suka memakan makaroni, yang sebelumnya menggemari makanan berbahan daun pada era 1500-an.
Perubahan pola makan tersebut dilandasi dari kemerosotan standar hidup masyarakat umum, yang secara signifikan membatasi akses mereka ke daging. Pada saat bersamaan gandum dijual dengan harga yang relatif murah.
Pembatasan makan dengan alasan agama juga berpengaruh pada perubahan pola makan.
Pasta saat itu dianggap makanan ideal untuk hari-hari ketika dilarang makan daging. Sejak saat itu pasta identik dengan makanan sehari-hari rakyat pada umumnya.
Namun, pasta mampu menaklukan selera kelas atas seperti Raja Ferdinan IV dari Napoli yang dikisahkan melahap macaroni sangat banyak.
Sejak awal muncul sampai sekarang, pasta memang mengalami perubahan. Beberapa hal yang berubah drastis dari waktu ke waktu adalah perasa yang ditambahkan ke pasta.
Rasa manis telah digantikan oleh gurih, gula yang ditukar dengan sayuran, yang membantu membuat pasta menjadi hidangan yang bergizi lengkap.
Di Indonesia pun ada beberapa jenis spageti yang populer.
Jenis-Jenis Spageti yang Populer
1. Bolognese
Bolognes adalah saus spageti yang paling umum dan sangat mudah ditemui.
Terbuat dari perpaduan daging giling, tomat serta bawang bombay yang membuatnya memiliki cita rasa yang lebih kuat.
2. Carbonara
Ada juga carbonara yang juga mudah dijumpai dengan rasa yang creamy.
Di bagian dalam spageti ini juga ada campuran lada hitam, bacon, dan parutan keju pecorino.
3. Pesto
Pesto adalah saus spageti yang memiliki warna hijau dengan rasa gurih yang nikmat.
Spageti dengan saus ini terkenal sebagai jenis pasta yang sehat karena terbuat dari campuran sayur hijau, herbal, dan kacang-kacangan.
4. Alfredo
Selanjutnya ada spageti dengan rasa creamy serta lebih cheesy.
Selain populer di Indonesia, jenis spageti ini juga sangat terkenal di Amerika Serikat dan negara lain.
Namun sayangnya banyak orang sering salah mengira jenis saus ini sama dengan carbonara.
Pahal saus ini terbuat dari bawang putih, keju parmesan, dan krim susu yang tentunya berbeda dengan carbonara.
Itu tadi sejarah unik dan macam-macam spageti yang populer di Indonesia sehingga bisa dengan mudah teman-teman temukan.
(Penulis: Nine Fridayani/Amirul Nisa)