SONORABANGKA.ID - Adalah Rumah sering disebut sebagai tempat perlindungan, tetapi pada kenyataannya bisa berbeda.
Terkadang keadaan rumah yang tidak terkendali dan berantakan dapat membuatnya jauh dari makna tempat perlindungan.
Dari kualitas udara, bau, furnitur, hingga feng shui, ada banyak hal tentang interior yang dapat mengacaukan suasana hati seseorang, bahkan kesehatan Anda sendiri.
Dilansir dari Mind Body Green, Kamis (30/6/2022), berikut tiga hal yang dapat mempengaruhi suasana hati di rumah.
Kekacauan
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Current Psychology menemukan bahwa kekacauan di dalam rumah sangat terkait dengan penundaan, bahkan ketidakpuasan hidup pada orang dewasa yang lebih tua.
Ini terkait dengan penelitian mengenai efek fisiologis negatif dari kekacauan, termasuk peningkatan kadar kortisol, yakni hormon stres.
Para ahli sepakat bahwa meluangkan beberapa menit sehari untuk mempertahankan ruang yang lebih teratur dapat meningkatkan sikap emosional dan menjernihkan pikiran.
Penelitian mengungkapkan bahwa mereja menjaga rumah tidak terlalu berantakan cenderung lebih sehat.
Para ahli sepakat bahwa mendapatkan tidur yang berkualitas adalah salah satu hal terpenting menjaga pikiran, tubuh, fungsi otak, bahkan memperpanjang usia.
Tapi, hal itu tidak sesederhana membeli seprai paling nyaman dan menyetel alarm yang keras. Contohnya, lebih dari sepertiga orang dewasa Amerika tidak cukup tidur dan satu dari empat mengatakan mereka kurang tidur setidaknya 15 malam setiap bulan.
Menurut ilmu pengetahuan, mengoptimalkan cahaya di rumah dapat mendukung ritme sirkadian alami tubuh manusia atau siklus tidur/bangun sehingga dapat memiliki kualitas tidur yang baik.
Tingkat melatonin manusia, (hormon yang dilepaskan untuk memudahkan tubuh kita memasuki kondisi tidur) menyesuaikan berdasarkan paparan manusia terhadap cahaya.
Cahaya biru khususnya dapat menekan produksi melatonin dan membuat Anda merasa lebih terjaga. Jadi, cahaya biru yang tinggi pada pagi hari dapat membantu bangun dan merasa berenergi, sementara menghilangkan cahaya biru dengan mengubah warna menjadi cahaya keemasan pada penghujung hari dapat membantu memberi sinyal produksi melatonin.
Itu sebabnya ponsel dan komputer memiliki pengaturan "mode malam" yang praktis untuk waktu tidur.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam studi Journal of Consumer Psychology menemukan bahwa semakin terang cahaya lampu, semakin kuat emosi seseorang, baik positif maupun negatif. Jadi, meredupkan lampu dapat membantu Anda berpikir dan bereaksi lebih jernih.
Selain itu, bila salah satu bohlam mati, ganti dengan LED yang dapat diatur suhunya dan kecerahannya dapat diredupkan.
Dengan kebebasan menyetel warna dari dingin ke hangat serta meniru cahaya alami, Anda dapat menemukan cahaya putih sempurna untuk menciptakan suasana yang diinginkan serta mendukung siklus tidur/bangun alami Anda.
Warna
Ini adalah salah satu yang memiliki pengaruh besar. Disadari atau tidak, warna memiliki efek mendalam pada suasana hati, perilaku, dan tingkat stres.
Psikologi warna adalah seluruh ilmu yang digunakan semua orang, dari terapis hingga pemasar untuk memahami bagaimana warna mempengaruhi manusia secara mental, emosional, maupun fisiologis.
Jadi, pilihlah warna di rumah dengan bijak. Berikut adalah beberapa pilihan warna yang perlu dipertimbangkan.
Merah, jingga, dan kuning membangkitkan emosi aktif (membangkitkan gairah fisik) dan memiliki efek merangsang dan memberi energi.
Hijau dikaitkan dengan kebahagiaan, ketenangan, bahkan dapat meningkatkan ingatan akan kenangan positif.
Biru menenangkan, memusatkan, menghibur, serta dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan kreativitas yang rendah.
Warna yang lebih cerah, seperti putih, merah muda, ungu, biru, dan hijau, cenderung menimbulkan respons lebih positif daripada warna yang lebih gelap seperti coklat, abu-abu, dan hitam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Hal yang Dapat Mempengaruhi Suasana Hati di Rumah", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/homey/read/2022/06/30/104100876/3-hal-yang-dapat-mempengaruhi-suasana-hati-di-rumah?page=all#page2.