4. Mudah Disimpan di Lab
Kelebihan lain dari penggunaan tikus adalah ukurannya yang kecil.
Mungkin ada beberapa hewan lain yang bisa memiliki kemiripan dengan manusia sehingga bisa jadi bahan percobaan.
Namun, sebagian besar memiliki ukuran besar dan membutuhkan ruang untuk penyimpanan.
Pada uji coba sederhan, tikus adalah hewan yang paling cocok digunakan dan bisa disimpan di lab tanpa menghabiskan banyak ruang.
5. Relatif Jinak
Pada umumnya tikus merupakan hewan yang pemarah dan jinak. Hal Itu tentu membuat mudah bagi para penelitian untuk menangani.
Walau ada beberapa jenis tikus yang tidak mudah dijinakan, namun untuk hewan percobaan hanya digunakan tikus khusus.
Selain itu, para peneliti menilai, persyaratan minimum tikus digunakan dalam percobaan harus dari spesies ras yang sama.
6. Genetik Mirip manusia
Alasan lain kenapa tikus sering sebagai alat percobaan karena karakteristik genetik.
Biologi dan perilakunya sangat mirip dengan manusia, dan banyak gejala kondisi manusia dapat direplikasi pada tikus.
Selain itu, tikus adalah mamalia yang berbagi banyak proses dengan manusia atau hidup di lingkungan yang dekat.
Sehingga sesuai digunakan untuk menjawab banyak pertanyaan dari berbagai penelitian.
Para ilmuwan sekarang dapat membiakkan tikus yang diubah secara genetik yang disebut tikus transgenik.
Di mana tikus tersebut membawa gen yang mirip, sehingga bisa mengalami penyakit yang sama pada manusia.
Gen-gen tertentu dapat dimatikan untuk menciptakan tikus knockout yang dapat digunakan buat mengevaluasi efek bahan kimia penyebab kanker (karsinogen) dan menilai keamanan obat.
Beberapa tikus ada yang secara alami dilahirkan tanpa sistem kekebalan. Karena dapat berfungsi sebagai model untuk penelitian jaringan manusia yang normal dan ganas.
Itu tadi enam alasan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan dalam berbagai penelitian medis terkait kebutuhan manusia.
(Penulis: Ari Welianto/Amirul Nisa)