Bangkasonora.ID - Teman-teman pasti sudah sering mendengar bahwa banyak penelitian yang menggunakan tikus sebagai hewan percobaan.
Tapi sudah tahukah alasan pemilihan tikus sebagai hewan percobaan?
Bahkan dari sekian banyak hewan yang ada di dunia, tikuslah yang paling sering digunakan dalam berbagai penelitian. Namun, penggunaan hewan kecil ini ternyata bukan tanpa alasan, lo.
Ada beberapa alasan seperti sikap tikus yang mudah dijinakan hingga adanya kemiripan gentik dengan manusia.
Alasan paling utama tentu adalah adanya kemiripan genetik dengan manusia.
Selain itu, masih ada beberapa alasan lain yang mendukung penggunaan tikus sebagai bahan percobaan.
Alasan Tikus Jadi Hewan Percobaan
1. Mudah Adaptasi
Para ilmuwan dan peneliti mengandalkan tikus, karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kenyamanan.
Mereka menilai jika tikus mudah ditampung, dirawat, dan beradaptasi baik dengan lingkungan baru.
Dengan kemampuan adaptasi ini, tikus tidak akan cepat mati saat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Usia Pendek dan Mudah Berkembang Biak
Alasan kedua adalah usia tikus yang relatif pendek serta cepat berkembang biak.
Tikus bisa hidup selama dua hingga tiga tahun. Bahkan hewan ini hanya membutuhkan dua sampai tiga bulan untuk bisa mulai berproduksi.
Lamanya tikus hamil hingga melahirkan pun hanya membutuhkan waktu tidak sampai satu bulan, yaitu 21 hari.
Dengan begitu para peneliti bisa mengamati tikus dalam beberapa generasi dalam waktu yang singkat. Cara ini akan memberikan hasil penelitian yang lebih valid.
3. Murah dan Mudah Didapat
Alasan lain penggunaan tikus adalah harganya yang relatif murah dan mudah dibeli dalam jumlah besar.
Hal ini tentunya akan sangat membantu mengurangi beban biaya penelitian yang dilakukan.
Selain itu, sekarang ini sudah ada produsen yang menyediakan tikus khusus untuk digunakan sebagai objek penelitian.
4. Mudah Disimpan di Lab
Kelebihan lain dari penggunaan tikus adalah ukurannya yang kecil.
Mungkin ada beberapa hewan lain yang bisa memiliki kemiripan dengan manusia sehingga bisa jadi bahan percobaan.
Namun, sebagian besar memiliki ukuran besar dan membutuhkan ruang untuk penyimpanan.
Pada uji coba sederhan, tikus adalah hewan yang paling cocok digunakan dan bisa disimpan di lab tanpa menghabiskan banyak ruang.
5. Relatif Jinak
Pada umumnya tikus merupakan hewan yang pemarah dan jinak. Hal Itu tentu membuat mudah bagi para penelitian untuk menangani.
Walau ada beberapa jenis tikus yang tidak mudah dijinakan, namun untuk hewan percobaan hanya digunakan tikus khusus.
Selain itu, para peneliti menilai, persyaratan minimum tikus digunakan dalam percobaan harus dari spesies ras yang sama.
6. Genetik Mirip manusia
Alasan lain kenapa tikus sering sebagai alat percobaan karena karakteristik genetik.
Biologi dan perilakunya sangat mirip dengan manusia, dan banyak gejala kondisi manusia dapat direplikasi pada tikus.
Selain itu, tikus adalah mamalia yang berbagi banyak proses dengan manusia atau hidup di lingkungan yang dekat.
Sehingga sesuai digunakan untuk menjawab banyak pertanyaan dari berbagai penelitian.
Para ilmuwan sekarang dapat membiakkan tikus yang diubah secara genetik yang disebut tikus transgenik.
Di mana tikus tersebut membawa gen yang mirip, sehingga bisa mengalami penyakit yang sama pada manusia.
Gen-gen tertentu dapat dimatikan untuk menciptakan tikus knockout yang dapat digunakan buat mengevaluasi efek bahan kimia penyebab kanker (karsinogen) dan menilai keamanan obat.
Beberapa tikus ada yang secara alami dilahirkan tanpa sistem kekebalan. Karena dapat berfungsi sebagai model untuk penelitian jaringan manusia yang normal dan ganas.
Itu tadi enam alasan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan dalam berbagai penelitian medis terkait kebutuhan manusia.
(Penulis: Ari Welianto/Amirul Nisa)