Bangkasonora.ID - Suara serak merupakan kondisi yang umum terjadi saat hingga setelah masa penyembuhan batuk hingga radang tenggorokan.
Namun, sebenarnya suara serak muncul karena kesulitan produksi, perubahan serta penurunan kualitas suara.
Saat suara serak muncul teman-teman akan mendapati suara menjadi terdengar lemah, berat, kasar, parau, hingga terjadi perubahan volume.
Penyebab Suara Serak
Masalah suara serak ini paling sering muncul karena adanya infeksi virus di area saluran pernapasan bagian atas.
Selain itu, ada beberapa penyebab yang mungkin terdengar kurang umum terjadi tapi bisa menjadi penyebab suara serak.
Kondisi tersebut adalah adanya radang tenggorokan, tumor, paralisis otot-otot laring, kelainan laring, gangguan pita suara, polip, hingga kanker tenggorokan, tiroid, atau paru-paru.
Suara serak juga bisa terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan udara tidak bersih, mengalami refluks gastroesofagus, penggunaan pita suara berlebihan, batu, hingga penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.
Masalah suara serak ini bisa menjadi parah bila diikuti dengan kesulitan bernapas
Bila hal itu terjadi, penting untuk segera mendapatkan perawatan dokter untuk mengembalikan kemampuan untuk bernapas.
Sedangkan untuk suara serak yang tidak diikuti dengan sesak napas, bisa diatasi sendiri di rumah dengan beberapa bahan alami.
Selain memperbanyak minum air putih, beberapa bahan alami berikut akan membantu meredakan tenggorokan dan mengatasi suara serak.
Obat Suara Serak Alami
1. Larutan Garam
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi suara serak yakni kumur dengan larutan garam. Campurkan satu sendok teh garam dan segelas air hangat untuk berkumur beberapa kali sehari.
Larutan garam bisa membantu meningkatkan aliran darah ke daerah faring, sehingga bisa membantu menghilangkan infeksi dan mengurangi peradangan.
Selain itu, kumur dengan larutan garam juga bisa melunturkan lendir yang mengeras dan menempel di dinding tenggorokan, sehingga serak berkurang.
2. Madu
Campurkan satu sendok madu dengan air hangat saat suara serak dan sakit tenggorokan kambuh.
Studi menunjukkan, madu memiliki sifat antibakteri yang baik untuk membantu mengatasi infeksi.
Tapi ingat, madu tidak boleh diberikan kepada bayi atau anak di bawah satu tahun karena bisa menyebabkan keracunan botulisme.
3. Lemon
Minum air hangat yang diberi sedikit perasan lemon juga bisa membantu memecah lendir dan menghilangkan suara serak hingga sakit tenggorokan.
Kandungan vitamin C dalam lemon dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi tenggorokan. Jika rasanya terlalu asam, coba tambahkan satu sendok madu.
4. Mandi Air Hangat
Mandi air hangat juga bisa membantu melembapkan tenggorokan kering yang menjadi pemicu suara serak.
Selain itu, mandi air hangat juga dapat membantu membuka sumbatan hidung yang tersumbat.
5. Teh Herbal Tanpa Kafein
Obat serak alami yang patut dicoba lainnya yakni banyak minum. Tapi, upayakan jangan minum minuman berkafein seperti teh, kopi, soda, atau cokelat karena bisa membuat tenggorokan makin kering dan serak.
Saat suara serak dan tenggorokan sakit kambuh, coba redakan dengan teh herbal tanpa kafein seperti chamomile, peppermint, atau wedang jahe.
6. Makanan Berkuah Hangat
Selain minum minuman hangat, teman-teman juga boleh mengonsumsi makanan berkuah hangat untuk membantu mengatasi tenggorokan serak.
Pilih kuah sup ayam atau makanan berkuah kaldu yang tidak pedas dan jangan terlalu panas.
7. Kunyit
Saat suara serak dan sakit tenggorokan kambuh, coba minum air hangat yang diberi sejumput kunyit bubuk.
Bahan aktif curcumin yang terdapat dalam kunyit bisa bekerja melawan bakteri dan peradangan di tenggorokan.
8. Bawang putih
Makan bawang putih juga bisa digunakan sebagai obat serak alami dan membantu menghilangkan sakit tenggorokan.
Kandungan allicin dalam bawang putih memiliki zat antibakteri, antijamur, dan antivirus. Jika rasanya terlalu pedas, tambahkan sedikit minyak zaitun dan madu saat makan bawang putih.
Itu tadi penyebab dan cara mengatasi suara serak menggunakan berbagai bahan alami yang mudah ditemukan di rumah.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah/Amirul Nisa)