Petugas melayani pembeli Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp.8400 perliter. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)
Petugas melayani pembeli Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp.8400 perliter. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO) ( KOMPAS.COM)

Konsekuensi Mobil yang Biasa Menggunakan Pertamax Beralih ke Pertalite

24 Juli 2022 17:11 WIB

SONORABANGKA.ID - Dengan Tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi memicu pengguna kendaraan, terutama mobil, migrasi ke jenis yang lebih murah seperti Pertalite.

Tapi di lain sisi, hal ini menimbulkan efek buruk bagi kendaraan, khususnya keluaran baru yang mempunyai spesifikasi mesin kompresi tinggi.

Menurut Kepala Bengkel Suzuki Pemuda Semarang Kusnadi, mobil-mobil baru di desain sesuai standar pabrikan untuk menggunakan bahan bakar nilai oktan minimal RON 92.

Jika tidak sesuai, atau di luar rekomendasi pabrikan,  maka ada konsekuensi menyangkut urusan mesin untuk jangka panjang. 

"Produk mobil baru, bahkan LCGC dan lainnya, kompresi mesin sudah diatas 10:1, kalau dipaksa pakai bahan bakar oktan rendah kurang cocok," ucap Kusnadi, kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2022).

Lebih lanjut Kusnadi menjelaskan, kualitas bahan bakar jenis Pertalite kurang direkomendasikan karena bisa berpotensi menyebabkan mesin mobil ngelitik atau knocking.

Belum lagi efek lain yang cukup merugikan, seperti tarikan yang terasa berat, sampai bahan bakar yang lebih boros.  

"Paling gampang dilihat pas akselerasi mendadak mesin mobil terasa brebet atau nyendat," katanya. 

Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Teguh Dwi Harianto mengatakan, penggunaan BBM di bawah RON 92 bisa berakibat filter bensin lebih cepat kotor karena proses pembakaran yang tak sempurna.

"Pembakaran Pertamax dan Pertalite berbeda karena nilai oktan yang lebih tinggi ECU akan menyesuaikan pasokan bahan bakar ke injektor," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konsekuensi Mobil yang Biasa Konsumsi Pertamax Beralih ke Pertalite", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/24/113100115/konsekuensi-mobil-yang-biasa-konsumsi-pertamax-beralih-ke-pertalite.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm