Bangkasonora.ID - Otak adalah organ penting dalam tubuh yang juga bisa mengalami masalah, seperti penyakit langka yaitu empty sella syndrome.
Ini merupakan penyakit langka yang diakibatkan membesarnya sella tursika.
Sella tursika merupakan struktur tulang yang berupa lekukan berbentuk pelana. Tulang tersebut bertugas melindungi kelenjar pituitari di dasar otak.
Sedangkan kelanjar pituitari atau hipofisis merupakan kelenjar yang berperan mengontrol kerja hormon di dalam tubuh.
Jadi orang yang mengalami penyakit empty sella syndrome akan memliki ukuran kelenjar pituitari yang kecil.
Penyakit ini bisa terjadi karena beberapa penyebab dari tumor hingga cedera. Berikut akan dijelaskan beberapa penyabab dan gejala dari penyakit ini.
Penyebab Empty Sella Syndrome
1. Cacat Diafragma Sellae
Jika dilihat dari penyebabnya empty sella syndrome terdiri dari dua jenis, yaitu empty sella syndrome primer dan sekunder.
Untuk jenis penyakit empty sella syndrome primer memang belum diketahui pasti penyabnya, namun para peneliti meyakini penyakit ini bisa disebabkan karena cacat diafragma sellae.
Diafragma sellae adalah lapisan terluar dari embran yang melapisi otak serta sumsum tulang belakang serta yang menutupi sella tursika.
Cacat sedari lahir bisa menyebabkan diafragma sellae jadi mudah bocor, sehingga cairan serebrospinal bisa masuk ke dalam sella tursika. Cairan itu pun bisa menekan kelenjar hipofisis dan menyebabkan penyusutan.
2. Tumor Pituitari
Penyabab lain dari empty sella syndrome adalah adanya tumor pituitari yang memang sering kali tidak menimbulkan gejala.
Tumor tersebut bisa menjadi penyebab empty sella syndrome karena proses pengobatan yang dilakukan.
Pengobatan untuk tumor pituitari baik terapi radiasi atau bedah bisa berpotensi memicu empty sella syndrome sekunder.
3. Cedera Otak
Penyakit langka, empty sella syndrome sekunder juga bisa terjadi akibat adanya cedera otak traumatis.
Cedera ini bisa terjadi akibat kecelakaan atau hantaman benda pada bagian kepala.
Cedera tersebut bisa menyebabkan kelenjar pituitari menyusut dan tidak berfungsi seperti seharusnya.
Bahkan kondisi ini disebut cukup berbahaya karena mengganggu metabolisme, mengurangi kepadatan tulang, hingga menurunkan kualitas hidup orang yang mengalami.
4. Pseudotumor Cerebri
Penyebab lain dari penyakit ini adalah adanya pseudutomor cerebri yang merupakan gangguan hingga sebabkan meningkatnya tekanan di sekitar otak.
Dari sebuah riset, kondisi tersebut lebih banyak dialami oleh perempuan usia subur serta kelebihan berat badan atau obesitas.
Gangguan ini bisa mengacaukan kelenjar hipofisis yang membuat ukurannya menyusut hingga terjadi empty sella syndrome.
5. Sindrome Sheehan
Sindrom sheehan merupakan kondisi rusaknya kelenjar hipofisis yang biasa disebabkan proses persalinan.
Masalah ini muncul karena kurangnya pasokan darah ke kelenjar pituitari akibat kehilangan banyak darah atau adanya tekanan ekstrem selama atau setelah melahirkan.
Karena kurangnya pasokan darah itu, kelenjar hipofisis tidak berfungsi dan jadi penyebab munculnya empty sella syndrome.
Gejala Empty Sella Syndrome
Penyakit empty sella syndrome yang juga merupakan penyakit langka ini memang belum familiar bagi banyak orang.
Bahkan berbagai gejala dari penyakit ini belum diketahui pasti, hingga bisa tidak menimbulkan gejala sebelum dilakukan tes kesehatan.
Penyakit empty sella syndrome ini banyak ditemukan ketika seseorang sudah melakukan MRI atau CT Scan pada bagian kepala.
Meski begitu ada beberapa gejala yang bisa muncul saat penyakit empty sella syndrome menyerang, seperti sakit kepala, mudah lelah, hingga datang bulan tidak teratur untuk perempuan.
Walau terlihat serius karena menyerang otak, penyakit empty sella syndrome primer justru tidak menyebabkan masalah kesehatan apapun.
Nah, itu tadi beberapa penyebab dan gejala yang muncul dari penyakit empty sella syndrome.