SonoraBangka.ID - Film Pengabdi Setan 2: Communion mencuri perhatian banyak orang setelah mulai ditayangkan di IMAX.
Sebelum tayang di bioskop pada tangga 4 Agustus nanti, sekuel film Pengabdi Setan ini sudah lebih dulu tayang di IMAX sejak 30 Juli lalu.
Ada beberapa fakta menarik nih seputar penayangan Pengabdi Setan 2 di IMAX, guys.
Penasaran apa aja faktanya? Yuk simak 3 fakta menarik tentang film Pengabdi Setan 2: Communion di IMAX!
1. Film Indonesia pertama yang tayang di IMAX
Film Pengabdi Setan 2: Communion sudah tayang di IMAX sejak tanggal 30 Juli 2022 lalu.
Film garapan sutradara Joko Anwar ini pun jadi film pertama Indonesia sekaligus Asia Tenggara yang menjalani DMR (Digital Remastering) dengan teknologi IMAX.
Bahkan Vice President Theatre Sales: India, South East Asia, Australia and New Zealand IMAX Preetham Daniel juga ngungkapin alasannya memilih sekuel film Pengabdi Setan itu ditayangkan di IMAX.
Jadi film Indonesia pertama di IMAX, Joko Anwar menambahkan kalau nggak semua film bisa tayang di IMAX.
"Nggak semua film bisa tayang dengan digital remastering dari IMAX, mereka harus lihat dulu filmnya seperti apa, kemudian baru memutuskan. Kalo mereka rasa nggak layak, ya nggak akan dilanjutkan," ungkap Joko Anwar.
2. Lebih seram dengan teknologi IMAX
Punya kualitas yang mumpuni, teknologi IMAX membuat film Pengabdi Setan 2 jadi lebih seram.
“Ketika nonton di IMAX beda sih, semua detailnya terlihat jelas, suaranya juga menggelegar, jadi pengalamannya juga beda sih,” ucap produser Tia Hasibuan.
Pengalaman nonton yang berbeda dirasain langsung oleh para pemain film tersebut, salah satunya Ratu Felisha.
Menurutnya, dengan teknologi IMAX bikin penonton berasa seperti nonton langsung dengan tokoh Ibu.
"Dengan teknologi IMAX, kalian nggak akan cuma nonton Ibu. Tapi, nonton bersama Ibu," ungkap Ratu Felisha.
3. Target jumlah penonton
Dikabarkan tiket presale Pengabdi Setan 2: Communion yang ditayangkan di IMAX hampir habis terjual.
Namun begitu, sutradara Joko Anwar nggak mau ngasih target berapa jumlah penonton yang ingin dicapai.
“Kalau ditanya target kita apa, nggak pernah target angka penonton. Karena itu adalah target yang sia-sia dan maya, semu gitu,” kata Joko Anwar.
Menurutnya, target yang terpenting adalah gimana caranya bikin karya sebaik mungkin dan bisa diterima oleh para penikmat film.
“Karena kita nggak bisa mencapai target angka penonton tanpa lakukan apa yang bisa kita lakukan. Yang bisa kita lakukan apa? Berbuat sebaik-baiknya untuk capaian teknis dan estetika dalam film,” tambah Joko Anwar.