Bangkasonora.ID - Oyster adalah jenis kerang tiram yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Sudah sejak lama manusia mengonsumsi kerang, untuk mendapatkan sejumlah nutrisi, seperti seng, zat besi, selenium, kalsium, vitamin A, vitamin B12, dan lain-lain.
Biasanya, oyster akan dikonsumsi mentah dan diberi perasan lemon agar lebih enak.
Namun, ada juga beberapa orang yang menyukai tiram matang yang dimasak bersama bumbu-bumbu lain.
Tapi, pastikan jika ingin mengonsumsi oyster mentah, kondisinya masih segar dan tidak terlalu lama disimpan.
Sehingga, kita terhindar dari kontaminasi bakteri dan tetap aman mengonsumsinya.
Sebenarnya, oyster masih bisa disimpan selama empat minggu, asalkan tidak terkena air dan disimpan pada suhu dingin tapi tidak beku.
Dengan cara penyimpanan yang benar, oyster tetap aman meskipun mengalami penurunan kualitas.
Lalu, bagaimana cara memilih oyster yang masih segar, ya? Agar teman-teman tidak bingung lagi, berikut cara mudah memilih oyster yang masih segar untuk dikonsumsi. Yuk, simak!
Cara Benar Memilih Oyster yang Masih Segar
Jangan sampai memilih dan mengonsumsi oyster yang sudah tidak segar. Karena dapat memicu penyakit akibat kadar kontaminasi bakteri yang tinggi.
1. Aroma Oyster Masih Segar
Cara pertama yang mudah dilakukan untuk mengetahui apakah oyster masih segar atau tidak, adalah dengan mencium aroamnya.
Oyster yang masih bagus dan segar mempunyai aroma segar seperti lautan dan tidak berbau busuk.
Teman-teman bahkan bisa langsung mengetahui oyster tidak segar tanpa membuka cangkangnya, karena baunya tercium busuk yang menyengat.
Jadi, kita tidak repot lagi dan bisa cepat memilih oyster segar untuk diolah menjadi berbagai macam masakan.
2. Cangkang Oyster Sulit Dibuka
Pada saat kerang diangkat dari laut, cangkangnya akan menutup dan sulit dibuka.
Untuk membuka cangkangnya, teman-teman harus menggunakan sarung tangan tebal dan pisau khusus pembuka cangkang oyster.
Hal ini karena, cangkangnya punya sudut-sudut yang tajam dan tidak bisa dibuka biasa menggunakan tangan.
Jika, kita menemukan oyster yang sulit dibuka, tandanya itu adalah oyster yang masih segar dan belum lama diangkat dari laut.
Begitu juga sebaiknya, jika cangkangya mudah dibuka, berarti oyster sudah tidak layak dikonsumsi karena sudha tidak segar dan kemungkinan besar sudah terkontaminasi bakteri.
3. Cangkang Oyster Masih Utuh
Karena cangkang kerang teksturnya keras, berarti tidak mudah dihancurkan dan perlu usaha untuk menghancurkannya
Namun, hati-hati jika menemukan oyster yang cangkangnya tidak utuh lagi, seperti retak, patah, atau kerusakan lainnya.
Sebab itu berarti sudah tidak segar dan terkontaminasi bakteri. Bahkan, bisa saja daging oyster sudah mengalami pembusukan akibat terpapar udara.
Sehingga, membuat dagingnya menyusut dan oyster mati. Jika dipilih, berarti kita sudah memakan oyster yang sudah mati dan tentunya tidak baik untuk kesehatan.
4. Mengetuk Cangkang Oyster
Cara selanjutnya, yang bisa teman-teman coba untuk mengetahui oyster masih segar atau tidak adalah dengan cara mengetuk cangkangnya.
Oyster yang masih segar akan terasa berat ketika dipegang, karena berisi air.
Lalu, ketuklah cangkangnya jika terdengar nyaring, berarti airnya sudah habis dan oyster sudah mati.
Kalau tidak terdengar nyaring, berarti oyster masih segar dan dagingnya masih hidup, oyster pun bisa kita konsumsi.
5. Melihat Warna Daging Oyster
Terakhir, teman-teman bisa memilih oyster yang masih segar dengan melihat warna dagingnya.
Jika sudah mencium aroma dan memeriksa cangkangnya, amati juga bagian dagingnya.
Bukalah cangkang oyster.
Jika dagingnya terasa empuk saat dipegang dan warnanya tidak pucat, berarti oyster masih segar dan bisa dikonsumsi dengan aman.
Namun, jika daging oyster terasa keras saat dipegang, berwarna pucat, tembus pandang, dan melebar sampai ke cangkang berarti oyster sudah tidak segar lagi dan jangan dikonsumsi agar tidak mengancam kesehatan.
Nah, itulah cara memilih oyster yang masih segar untuk dikonsumsi.
Dengan berhati-hati saat memilih, teman-teman akan terhindar dari kontaminasi bakteri dari oyster yang sudah tidak segar.
(Penulis: Suci Wulandari Putri Chaniago)