SonoraBangka.id - Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan, pihaknya akan melakukan vaksinasi dari kantor ke kantor yang ada di pemerintah setempat.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster.
“Jadi (vaksinasi) kita action (bergerak-red) ke setiap perangkat daerah, itu lebih bagus,” kata Maulan Aklil kepada Bangkapos.com, Sabtu (13/8/2022).
Ya, aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pegawai honorer di Lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung yang belum vaksinasi dosis ketiga atau booster alias penguat diminta jangan kaget ketika didatangi petugas kesehatan.
Maulan Aklil yang biasa dipanggil Molen ini menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi booster bagi para ASN sendiri masih belum memuaskan jika dibandingkan dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Di mana saat ini capaian vaksinasi booster baru mencapai 55,44 persen atau baru terealisasi 7.292 orang.
Sedangkan total petugas pelayan publik yang telah menjalani vaksinasi tahap pertama sebanyak 29.787 orang atau sekitar 226,48 persen dari target 13.152 orang. Serta dosis kedua sebanyak 24.068 orang atau 182,99 persen.
“Vaksin satu dan dua kita sudah oke. Tinggal vaksin booster yang baru 50 persen,” terang Molen.
Di samping itu lanjut dia, untuk meningkatkan capaian vaksinasi dosis tiga tersebut pihaknya ingin memulai dari kalangan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang terlebih dahulu, agar selanjutnya dapat diikuti masyarakat. Sebab, ASN yang menjadi abdi negara harus dapet memberi contoh kepada masyarakat.
Bahkan sejak akhir tahun 2021 lalu ia mewajibkan ASN maupun honorer di lingkungan pemerintah kota membawa lima orang anggota keluarga untuk divaksin.
Vaksin sendiri masih menjadi cara ampuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari virus Covid-19. Demikian juga masyarakat selama ini yang sulit mendapatkan vaksinasi booster akan terbantu melalui kegiatan ini.
“Jadi nanti akan kita data ASN kita yang belum vaksin, nanti akan kita lakukan vaksinasi langsung,” tegasnya.
Walaupun begitu kata Molen, pihaknya sendiri akan menginstruksikan dinas terkait untuk selalu siap siaga dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, ia akan menggunakan sistem tabrak langsung dalam pelaksanaan vaksin.
Di mana saat rapat apabila ada pegawainya yang belum vaksin, mereka tidak akan diperbolehkan keluar sebelum menerima vaksinasi Covid-19.
“Kalaupun vaksinasi banyak yang tidak mau kita main tabrak, jadi dinas kesehatan saya arahkan datang ke perangkat daerah masing-masing, langsung standby (Siap siaga-Red) di tempat. Kalau kondisi (ASN dan Honorer) badannya sehat langsung kita vaksin,” tukas Molen.
Sudah Mulai Tak Percaya Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim mengungkapkan, terdapat beberapa alasan yang membuat masyarakat maupun pegawai pelayan publik malas melakukan vaksin booster.
Pertama, masyarakat sudah merasa sangat sehat dan kasus baru sangat rendah serta meyakini Covid-19 sudah tidak ada.
Kedua, adanya sebagian dari mereka mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi) yang tidak menyenangkan.
Vaksinasi booster, masyarakat mendapatkan jenis vaksin yang berbeda dibanding vaksinasi pertama dan kedua, yang efeknya dianggap sangat kuat. Hal ini yang diduga kuat membuat masyarakat ogah melakukan vaksinasi dosis ketiga.
“Kita juga melihat melihat apa namanya animo masyarakat sekarang, adanya masyarakat yang sudah sudah meyakini bahwa Covid-19 ini sudah tidak ada, jadi kita susah,” kata Hakim.
Hakim mengaku, untuk meningkatkan capaian vaksinasi terhadap para pegawai di lingkungan pemerintah kota sendiri masih terkendala aturan.
Menurutnya sejauh ini belum ada rambu-rambu yang mewajibkan ASN untuk mendapatkan vaksinasi booster.
Sejauh ini capaian vaksinasi booster memang terus meningkat. Akan tetapi, peningkatan itu tidak terlalu signifikan seperti saat vaksin dosis ketiga diwajibkan menjadi syarat mudik lebaran beberapa waktu lalu.
“Nah itu juga booster ketiga ini ternyata ada yang sebagian sudah jalan. Tetapi kalau kita untuk melakukan pemaksaan (Vaksin) rambu-rambunya belum ada,” ucapnya.
Lebih jauh, untuk meningkatkan capaian vaksin booster terhadap ASN sendiri pihaknya akan mengacu kepada instruksi Wali Kota Pangkalpinang. Vaksinasi booster dari kantor ke kantor akan dilakukan dalam waktu dekat.
Sedangkan untuk vaksinasi dosis pertama di tengah masyarakat sendiri saat ini baru tercapai 174.185 orang atau baru terealisasi 91,35 persen dari target keseluruhan 190.668 orang.
Dosis kedua, 150.187 orang atau 78,76 persen. Booster mencapai 53.896 orang atau 36,40 persen.
“Tetapi yang penting kita vaksin kedua sudah tinggi dan vaksin booster masyarakat di atas 30 persen,” kata Kadinkes.
Kendati demikian kata Hakim, untuk peningkatan kasus Covid-19 beberapa bulan terakhir memang cukup signifikan.
Mulai bulan Mei hanya satu kasus, bulan Juni meningkat 25 kasus, Juli menjadi 75 kasus dan pekan pertama bulan Agustus sudah tercatat 18 orang positif Covid-19.
Apabila kasus terus meningkat pihaknya akan membuka kembali tempat isolasi terpadu di SKB Tuatunu.
Sedangkan kasus aktif per 12 Agustus 2022 mencapai 31 orang. Sedangkan secara kumulatif jumlah kasus konfirmasi sebanyak 17.785 orang, rinciannya 12.817 kasus bergejala, 4.968 kasus tanpa gejala, 17.438 orang sembuh dan 316 orang meninggal dunia.
Hakim juga mengungkapkan bahwa, untuk kebanyakan kasus saat ini ada di klaster perkantoran.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Vaksinasi Booster ASN di Pemkot Pangkalpinang Rendah, Wali Kota Bakal Gelar Vaksin ke Kantor-kantor, https://bangka.tribunnews.com/2022/08/13/vaksinasi-booster-asn-di-pemkot-pangkalpinang-rendah-wali-kota-bakal-gelar-vaksin-ke-kantor-kantor?page=all.