SONORABANGKA.ID - Dengan Kelangkaan stok BBM yang sering terjadi membuat sebagian besar para pemilik kendaraan menggunakan jurus gonta ganti jenis bahan bakar. Di pasaran tersedia berbagai macam pilihan produk BBM, mulai RON 90, oktan 92, dan paling besar RON 98.
Sebelum membeli pastinya para pemilik kendaraan mempertimbangkan beberapa faktor tertentu untuk kendaraan kesayangan. Permasalahannya kalau sampai jenis BBM digunakan tidak selalu sama.
Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi menjelaskan, dalam jangka waktu tertentu konsumsi BBM dengan jenis yang berbeda bisa mempengaruhi performa mesin, bahkan durabilitas ketahanan part.
"Ada perbedaan kualitas tiap jenis produk BBM di pasaran. Bukan cuma spesifikasi, ada kandungan senyawa kimia termasuk zat aditif yang berbeda," kata Widya dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2022).
Kandungan senyawa kimia olefin, benzena, serta zat aditif, hingga kandungan deterjen masing-masing produk mempunyai reaksi kimia yang berbeda.
Efek dalam ruang bakar bisa beragam dan menyesuaikan dengan karakteristik mesin.
Widya melanjutkan, paling terasa dalam jangka pendek performa mesin akan berkurang. Penumpukan kerak karbon di ruang bakar bisa menyebabkan ngelitik.
Karena itu, konsumsi BBM bisa lebih boros disebabkan bahan bakar terbuang percuma. Ada kemungkinan pula terjadi peningkatan kadar emisi gas buang.
"Dampak berupa penumpukan kerak karbon bisa sangat merugikan. Selain performa mesin menurun perubahan kompresi pembakaran mesin memicu konsumsi BBM lebih boros," ujar Widya.
Dengan demikian, Widya menyarankan, sebaiknya pergantian jenis BBM agar dihindari karena dikhawatirkan bisa menyebabkan masalah ruang bakar.