SonoraBangka.id - Reniati, dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) mengungkapkan pada bulan Juli 2022 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi dengan inflasi nomor tiga tertinggi di Indonesia yaitu tercatat 7,7 persen (yoy).
Kenaikan inflasi didorong oleh tingginya inflasi kelompok administered price (angkutan udara yang cukup tinggi) dan kelompok volatile food (tanaman pangan) yang bergejolak.
Kemudian tanggal 3 September 2022 dengan adanya kenaikan BBM beberapa komoditas sembako dan pangan lainnya mulai bergerak naik setelah biaya transportasi mulai mengalami kenaikan yang tak terelakkan.
Dikatakan Reni kenaikan beberapa komoditas ini, seperti minyak goreng yang kembali naik harganya, karena memang termasuk komoditas yang terkena imbas dari kenaikan BBM, selain karena adanya harga CPO ekspor yang meningkat sebelumnya.
Namun ia menyebut, dampak yang paling signifikan meningkat harganya adalah komoditas pangan seperti cabe rawit dan bawang merah.
"Memang ada kenaikan untuk minyak, namun yang paling banyak pada komoditas pangan. Untuk mengatasi ini kepada masyarakat untuk meningkatkan stok cabe, misalnya bisa kita lakukan dengan melakukan penanaman sendiri dengan menggunakan polybag misalnya 10-20 rumpun cabe untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri," saran Reni, Rabu (8/9/2022).
Tak hanya itu ia juga menyarankan agar penggunaan lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dengan baik bisa bisa dimanfaatkan dengan kerjasama antara masyarakat, pemerintah daerah dan pengusaha untuk menanam cabe dan bawang merah sehingga stok kebutuhan internal bisa terpenuhi tanpa mengimpor dan harganya terjangkau.
Reni mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang ditengah dampak kenaikan harga beberapa komoditi saat ini, khususnya minyak goreng.
Ia pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan produktivitas serta mencoba berkreasi dengan meningkatkan hilirisasi produk-produk pertanian yang selama ini masih dijual tanpa memiliki nilai tambah, sehingga mampu meningkatkan pendapatan.
Sementata itu, ia juga menyarankan agar mssyarakat berhemat dengan memprioritaskan apa yang dibutuhkan.
"Salah satunya usahakan untuk berhemat dalam penggunaan energi misalnya listrik. Mematikan listrik ketika tidak digunakan dan menggunakan sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.
Nah, itulah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pengeluaran.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Harga Minyak Kembali Naik, Akademisi Ingatkan Masyarakat Tidak Panik, https://bangka.tribunnews.com/2022/09/07/harga-minyak-kembali-naik-akademisi-ingatkan-masyarakat-tidak-panik.