Sesak napas adalah gejala umum dari hipertensi pulmonal, atau jenis tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri di paru-paru dan jantung.
Begitu penjelasan Vallerie McLaughlin, MD, direktur Pulmonary Hypertension Program di Universiy of Michigan Frankel Cardiovascular Center.
Hipertensi pulmonal terjadi karena sisi kanan organ jantung kesulitan mendorong aliran darah melalui paru-paru, dan tidak sampai ke sisi kiri jantung dan tubuh.
3. Kecemasan
Menurut para ahli, kecemasan dan tekanan darah tinggi saling terkait. Menurut ahli jantung Sheldon G. Sheps, MD, kecemasan tidak menyebabkan hipertensi jangka panjang, namun bisa memicu lonjakan tekanan darah dalam waktu sementara.
Jika lonjakan tekanan darah sering terjadi, itu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, jantung dan ginjal.
4. Hidung mimisan
Tekanan darah tinggi bukan penyebab langsung mimisan, namun Yocum mencatat ada beberapa studi yang menunjukkan kaitan antara kedua hal tersebut.
Satu studi menemukan, individu dengan hipertensi berisiko mengalami mimisan lebih besar dan memerlukan perawatan medis dibandingkan mereka yang memiliki tekanan darah normal.
Adapun studi lain mengungkap, hipertensi bukan penyebab mimisan, namun membuat mimisan lebih sulit dikendalikan.
5. Mual dan muntah
Mual dan muntah juga bisa menjadi gejala lonjakan tekanan darah, kata ahli jantung Francisco Lopez-Jimenez, MD.
"Jika kita melihat angka tekanan darah yang sangat tinggi dan tidak memiliki gejala apapun, bersantailah selama beberapa menit," ujar dia.
Setelah itu cek kembali tekanan darah. Jika angka dalam alat ukur tekanan darah masih tinggi, segera hubungi dokter.
Nah, semoga bermanfaat ya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tanda Tekanan Darah Melonjak, Menurut Ahli", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/23/051948720/5-tanda-tekanan-darah-melonjak-menurut-ahli?page=all#page3.