"Dikarenakan berkendara merupakan alternatif untuk mempermudah rutinitas masyarakat. Agar pemanfaatan waktu lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu," tambah Putra.
Ia menyebutkan, kebanyakan kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor. Para penggunanya mulai dari anak sekolah hingga kalangan dewasa.
"Ini dijadikan sebagai penunjang aktivitas ke sekolah maupun bekerja. Berkenaan dengan hal tersebut, jangan sampai keselamatan dalam berlalu lintas malah diabaikan bahkan tidak dianggap penting,"katanya.
Dikatakannya, dengan belum matangnya edukasi terkait tertib berlalu lintas.
Sementara itu, kurangnya kesadaran dari dalam diri tentang pentingnya menaati peraturan lalu lintas yang berlaku, serta minimnya peranan orang tua dalam mengontrol dan mengawasi perilaku berkendara pada anak sekolah.
"Tanpa disadari hal semacam ini yang malah mengakibatkan banyaknya perilaku pelanggaran berlalu lintas. Seperti bermain handphone sambil berkendaara, menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, tidak memiliki SIM ataupun STNK, dan lain sebagainya," imbuh Putra.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Operazi Zebra Menumbing Dimulai, Pengamat Sosial Sebut Polantas Harus Humanis dan Profesional, https://bangka.tribunnews.com/2022/10/03/operazi-zebra-menumbing-dimulai-pengamat-sosial-sebut-polantas-harus-humanis-dan-profesional?page=2.