Ilustrasi hacker. Bantah soal kebocoran data 50.000 penggunanya yang diumumkan akun Dark Tracer, platform jual beli aset kripto Indodax bakal tempuh jalur hukum.
Ilustrasi hacker. Bantah soal kebocoran data 50.000 penggunanya yang diumumkan akun Dark Tracer, platform jual beli aset kripto Indodax bakal tempuh jalur hukum. ( Shutterstock)

Hacker Bobol Token Kripto Binance Senilai Rp 8,7 Triliun

11 Oktober 2022 08:02 WIB

SonoraBangka.ID - Peretas (hacker) misterius dikabarkan telah mencuri mata uang kripto (cryptocurrency) berupa token Binance Coin (BNB) senilai 570 juta dolar AS (sekitar Rp 8,7 triliun).

Hal ini disampaikan Binance dalam sebuah pengumuman yang dirilis di blog resmi mereka baru-baru ini.

Menurut Binance, aset kripto tersebut digondol dengan cara mengelabui dan membobol sistem Binance yang dijuluki Binance Smart Chain (BNB Chain).

Sistem ini bisa dibaratkan sebagai "jembatan" yang menhubungkan Binance dengan platform kripto lainnya. Dengan BNB Chain, pengguna bisa melakukan transaksi kripto BNB dengan mata uang kripto lainnya.

CEO Binance, Changpeng Zhao mengatakan sebagian besar token kripto yang digondol hacker masih ada di dompet digital milik perusahaan, sehingga mungkin bisa diambil kembali oleh Binance.

Namun, token BNB senilai 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,5 triliun) diklaim raib dan tidak bisa diambil alih, lantaran transaksinya tidak bisa dilacak.

Disebut tidak bisa dilacak karena pada saat peretasan terjadi dan ada transaksi mencurigakan, Binance langsung menghentikan sistem transaksi blockchain mereka selama berjam-jam.

Hal ini dilakukan untuk melakukan peningkatan sistem dan mencegah peretas mencuri lebih banyak mata uang kripto dari Binance.

Pada saat disetop, sistem otomatis tak mencatat transaksi yang terjadi, dan peretas mungkin sudah lebih dulu mentransfer token BNB ke mata uang kripto lainnya, tentunya melalui sistem BNB Chain yang berhasil dibobol tadi.

Sistem sudah pulih

Saat ini, Binance mengatakan sistem blockchain mereka sudah pulih dan beroperasi lagi, serta diklaim sudah terkendali setelah mereka menghubungi sekitar 44 validator BNB Chain.

Para validator ini biasanya bertugas untuk mengecek, melacak, sekaligus memvalidasi transaksi kripto yang mengalir di BNB Chain.

Supaya kasus peretasan ini tak terulang di masa depan, Binance mengumumkan pihaknya bakal menerapkan sejumlah mekanisme keamanan terbaru, salah satunya adalah menambah jumlah validator untuk memvalidasi transaksi secara ketat.

Sebagaimana dirangkum dari TheVerge, Sabtu (8/10/2022), peretasan yang menargetkan sistem blockchain serupa BNB Chain dikabarkan memang marak terjadi di dunia cryptocurrency.

Saking maraknya, periset pasar kripto Chainalysis mencatat bahwa total aset kripto yang telah dicuri hacker sudah mencapai 1,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 29 triliun pada enam bulan pertama di 2022.

Angka ini meningkat dari total aset kripto yang dicuri pada enam bulan pertama di 2021 lalu. Kala itu, jumlah uang yang dicuri "hanya" mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,3 triliun.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker Curi Token Kripto Binance Senilai Rp 8,7 Triliun", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/10/08/10010087/hacker-curi-token-kripto-binance-senilai-rp-8-7-triliun?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm