SonoraBangka.id - Saat ini dengan adanya poin pakaian adat di aturan seragam sekolah terbaru dari Kemendikbud jadi sorotan orangtua siswa.
Mereka mengeluhkan poin pakaian adat ini.
Seperti dirasakan Maya (36) warga Kelurahan Opas yang juga wali siswa.
Menurutnya, seharusnya yang terpenting bukanlah seragamnya, melainkan meningkatkan kualitas pendidikan.
"Habis-habisin duit di tengah semua harga melonjak. Sebenernya seragam sekolah itu nomor sekian yang utama semua ilmu di sekolah bisa diserap, dicerna, dan diamalkan oleh para siswa," ucap Maya kepada Bangkapos.com Jumat (14/10/2022).
Kata Maya, anak-anak pergi ke sekolah itu untuk menuntut ilmu bukan ke acara karnaval dan pawai yang biasa identik dengan pakaian adat.
"Kita bukan tidak cinta budaya, tapi alangkah baiknya, jika pakaian adat itu lebih baik acara tertentu saja,"bebernya.
Sebab dikatakannya, masih banyak cara lain untuk melestarikan budaya atau pakaian adat daerah, tidak serta merta dijadikan pakaian wajib dalam proses pembelajaran.
"Bukan soal jenis pakaiannya saya rasa, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah memperbaiki kualitas mutu pendidikan," jelasnya.
Sementara itu wali siswa lainnya Aurelya mengungkapkan sah-sah saja jika pemerintah membuat kebijakan itu.