Bagikan :
SonoraBangka.ID - Sony resmi memperkenalkan kamera mirrorless full-frame terbarunya, yaitu Sony Alpha 7R V. Kamera ini merupakan penerus dari Alpha 7R IV yang dirilis pada 2019 lalu.
Sebagai suksesor, kamera ini hadir dengan sejumlah peningkatan. Salah satunya kamera ini diklaim sebagai kamera Sony pertama yang memiliki kemampuan pengenalan gambar berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Sony Alpha 7R V memiliki chip pemrosesan AI khusus yang dapat mengenali serta membedakan subjek tertentu, seperti hewan, serangga, bahkan benda mati seperti mobil.
Pemrosesan AI ini berguna untuk mendongkrak kemampuan autofokus Sony Alpha 7R V. Dengan AI, kamera bisa mengenali manusia berdasarkan postur dan 20 titik lacak. Sehingga kamera dapat menentukan mengenali di mana kepala atau mata subjek.
Sehingga, kamera akan tetap dapat melacak seseorang dan memastikan autofokus tetap berada di subjek yang tepat, meski subjek bergerak, berpaling, atau bahkan menghilang sejenak dari frame.
Selain itu, Sony Alpha 7R V juga dibekali dengan image processor baru yakni BIONX XR. Sony mengklaim bahwa prosesor gambar baru yang dikombinasikan dengan kemampuan prosesor AI menjadikan Alpha 7R V kamera yang tangguh bagi para profesional.
Dengan menggabungkan kemampuan pengenalan gambar berbasis AI dan prosesor gambar yang lebih baru, Sony mengklaim perangkat kameranya kali ini dapat menghasilkan gambar beresolusi tinggi dan memiliki fitur tahan guncangan yang lebih baik, sebagaimana dihimpun dari Slash Gear, Kamis (27/10/2022).
Sony Alpha 7R V dibekali sensor beresolusi 61 megapiksel. Sony Alpha 7R V juga dibekali pelacakan waktu secara real-time, mengambil gambar dengan senyap, dan mampu memotret 583 gambar RAW (foto mentah) dalam kecepatan tinggi.
Meski Sony Alpha 7R V tidak dibuat khusus untuk video, kamera ini bisa merekam video beresolusi 8K di 24fps atau 25 fps hingga 30 menit.
Kemampuan merekam video dengan resolusi 8K mungkin agak berlebihan, mengingat bahwa TV dengan resolusi 8K saat masih sangat sedikit dan jarang. Namun, dengan mengambil video resolusi 8K akan memberikan keleluasaan pada tahap pasca-produksi.
