Daftar 10 orang terkaya di dunia tahun 2022, bos Tesla Elon Musk masih bertengger di urutan pertama
Daftar 10 orang terkaya di dunia tahun 2022, bos Tesla Elon Musk masih bertengger di urutan pertama ( KOMPAS.com)

Joe Biden: Elon Musk Patut Diawasi

15 November 2022 07:46 WIB

SonoraBangka.ID - Akuisisi Elon Musk terhadap Twitter dengan nilai transaksi senilai 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 634 triliun) memantik sejumlah polemik baru.

Salah satunya soal Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal dari Kerajaan Arab Saudi serta kerajaan Qatar yang ikut membekingi Elon Musk untuk mengakuisisi Twitter. Pangeran Arab ini memiliki saham yang besar di Twitter.

Terkait masalah ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pun ikut buka suara. Biden mengatakan bahwa Elon Musk patut untuk diawasi.

Hal itu dikatakan Biden ketika ditanya awak media saat konferensi pers di Gedung Putih dengan pertanyaan berbunyi: "Apakah menurut Anda Elon Musk adalah ancaman bagi keamanan nasional AS dan haruskah AS, dengan kemampuan yang Anda miliki, menyelidiki akuisisi bersama twitter dengan pemerintah asing, yang termasuk Saudi?".

Joe Biden pun menjawab, "Kerja sama dan/atau hubungan teknis Elon Musk dengan negara lain layak untuk diperhatikan. Apakah dia melakukan sesuatu yang tidak pantas? Saya tidak bilang begitu. Saya bilang itu layak untuk diawasi dan hanya itu yang akan saya katakan".

Pangeran Saudi dan Kerajaan Qatar di belakang Twitter

Hubungan Musk dengan Pangeran Saudi dan kerajaan Qatar dipertanyakan sebab keduanya kini menjadi investor terbesar di Twitter setelah perusahaan jejaring sosial itu menjadi perusahan privat.

Alwaleed bin Talal yang merupakan pemegang saham lama Twitter memiliki puluhan juta saham ketika Twitter masih perusahaan publik. Ini menjadikan Pangeran Saudi itu sebagai investor terbesar kedua di Twitter.

Dalam dokumen pengajuan, Pangeran Alwaleed bin Talal bersama Kingdom Holding Company (KHC) Arab Saudi memilih melanjutkan kepemilikan mereka atas saham Twitter senilai 1,89 miliar dollar AS (sekitar Rp 29,2 triliun) setelah akuisisi Twitter oleh Musk rampung.

Selain Arab Saudi, Anak perusahaan dari Sovereign Wealth Fund (SWF) Qatar juga menyumbangkan 375 juta dollar AS (sekitar Rp 5,8 triliun) dalam akuisisi ini, sebagai imbalan atas saham perusahaan induk Musk.

Kepemilikan saham Twitter oleh pemerintahan asing inilah yang menjadi polemik. Sebab, Twitter kini sudah resmi menjadi perusahaan privat dengan segilintir investor saja.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm