Pertama-tama, pastikan rambutmu siap menghadapi kemungkinan kerusakan yang terjadi akibat proses bleaching. Karena bagaimanapun, proses bleaching menggunakan bahan kimia yang akan mengikis kutikula rambutmu menjadi lebih tipis agar bisa dimasukkan warna lain.
Maka dari itu, penting untuk melakukan tes uji helai elastisitas terlebih dahulu.
“Semprotkan sedikit air pada sehelai rambut dan biarkan menyerap. Kemudian regangkan rambut basah dengan sangat lembut. Jika rambut basah meregang lebih dari biasanya atau teksturnya menjadi agak kenyal, maka rambutmu tidak aman untuk diwarnai,” ujar Richy Kandasamy, colorist asal Amerika Serikat.
Selain itu, penting juga memahami kondisi rambutmu. Apakah rambutmu sudah pernah diwarnai atau masih virgin, karena kondisi rambut akan memberikan hasil yang bervariasi saat di-bleaching.
2. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
Untuk melakukan bleaching, kamu akan membutuhkan sejumlah produk, yaitu :
- Developer (30v dan 20v): Ini adalah cairan dasar untuk campuran pemutih (dan toner). Jika dicampurkan akan menghasilkan cairan seperti pasta yang kita sebut bleaching.
- Lightener: Biasanya tersedia dalam bentuk bubuk. Ini adalah bagian kedua dari campuran pemutih yang membuat rambut lebih cerah.
- Purple Shampoo: Ini akan membantu menetralkan rambut yang menguning setelah proses bleaching.
- Toner: Seperti sampo ungu, produk ini akan menetralkan rambut yang kasar akibat proses kimiawi.