SonoraBangka.id - Menunjukkan kemesraan di depan anak seperti bergandengan tangan, berpelukan, atau bahkan mencium memang tidak umum dilakukan orang Indonesia.
Kalaupun ada biasanya hal itu ditunjukkan pesohor di media sosialnya.
Beda di Amerika, beda di Indonesia. Dalam film-film Hollywood kita biasa melihat ibu-ayah bermesraan di depan anak-anak mereka. Tapi di Indonesia, banyak pasangan merasa itu bukan hal yang pantas dilakukan.
Kalaupun ada biasanya hal itu ditunjukkan pesohor di media sosialnya.
Tapi sebenarnya boleh enggak, sih, kita menunjukkan ekspresi kasih sayang alias bermesraan di depan anak ini? Jawabannya boleh, bahkan sebaiknya perlu dilakukan.
Mengapa? Karena dari hal tersebut anak juga akan belajar cinta kasih dari kedua orang tuanya.
Apalagi jika dikaitkan dengan teori belajar anak di mana salah satu cara belajar yang paling efektif adalah dengan modeling atau meniru.
Jangan Panik
Stephani Raihana Hamdan, S.Psi, M.Psi, Psikolog, psikolog dari Universitas Islam Bandung (UNISBA) menuturkan, “Anak itu belajar dari contoh, jadi mau tidak mau kalau kita berbicara tentang anak, bagaimana hubungan anak dengan orang tua, semua adalah contoh yang dia lihat, termasuk soal cara menujukkan kasih sayang ini.”
Dalam hal ini misalnya, kita pengin memberikan contoh kepada anak bahwa suami istri atau pasangan itu harus saling menyayangi, maka perilaku menyayangi inilah yang kita tunjukkan di depan anak.
Misal, mencium, membelai, hingga memeluk pasangan, termasuk juga menyanjung dengan kata-kata romantis seperti “aku sayang kamu”.
Jangan panik juga bila Anda dan suami “kepergok” sedang bermesraan, dan kemudian anak bertanya.
Jawab saja bahwa yang dilakukan adalah bentuk kasih sayang, misalnya, “Mama sayang Papa, jadi peluk Papa. Mama juga sayang Dede, jadi Mama peluk Dede juga.” Jadi anak akan belajar bahwa dia merasa disayang kalau dipeluk.
Tapi, sejauh mana, sih, kita bisa menunjukkan kemesraan itu pada anak?
Tetap dengan Batasan
Meskipun begitu, kita tetap harus memiliki batasan saat bermesraan di depan anak, sesuai dengan hukum, norma, dan sosial yang berlaku di masyarakat. Misal, di Indonesia tentu tidak umum mencium bibir di depan anak.
“Mudahnya, untuk batasan ini konteks bermesraan bisa dilakukan oleh sesama anggota keluarga. Jadi itu bisa dilakukan baik oleh ayah ke ibu atau anaknya, atau ibu ke pasangan atau anaknya, atau sebaliknya anaknya ke bapak dan ibunya. Seperti memeluk, cium pipi, bergandengan, dan lain sebagainya” jelas Stephani.
Tak lupa juga, dalam proses mengajarkan kasih sayang ini, sesuaikan dengan usia anak. Misal saat anak masih kecil, kita cukup memberitahu anak bahwa apa yang dilakukan mama dan papanya adalah bentuk dari kasih sayang. Saat anak semakin besar, kita bisa mulai menjelaskan kepada anak soal lawan jenis.
Misal, “Mama sama papa boleh bermesraan atau pegangan tangan karena suami istri, tapi kalau papa boleh enggak pegangan sama mbak yang bantu di rumah, ya, enggak boleh.” Melalui penjelasan seperti ini, kita pun berharap anak akan memahami arti kasih sayang dan batasannya.
Jadi, jangan panik lagi kalau kepergok sedang berpelukan, ya.
Manfaat Bermesraan di Depan Anak
1. Anak lebih merasa aman dan nyaman karena memiliki keluarga yang hangat.
2. Anak merasa berharga dan dicintai.
3. Anak jadi tahu bagaimana cara mengekspresikan kasih sayang.
4. Anak memiliki figur yang baik dalam hubungan, hal ini berpengaruh juga untuk hubungan anak di masa depan.
Nah, itulah semoga bisa bermanfaat ya!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053605948/bermesraan-dengan-pasangan-di-depan-anak-boleh-enggak-sih?page=all