Ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak ( tirachardz/ Freepik )

Dapatkah Orangtua Menjadi Bestie bagi Anak? Ini Penjelasannya

9 Desember 2022 09:29 WIB

SonoraBangka.id - Selain memberikan perhatian, contoh yang baik, banyak orangtua masa kini yang ingin memosisikan diri sebagai teman atau sahabat bagi anak.

Ya, tentunya setiap orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk juga dalam hal pengasuhan.

Tujuannya, agar anak bisa merasa dekat dan mau terbuka dengan orangtuanya.

Kalau ada masalah pun akan memilih bercerita kepada orangtua, bukan orang lain.

Tapi, banyak juga yang tidak sepakat degan hal tersebut.

Biasanya alasan tak setuju karena khawatir hubungan orangtua dan anak yang seperti teman berisiko membuat peran sebagai orangtua menjadi bias.

Menurut Seto Mulyadi atau lebih dikenal Kak Seto, psikolog anak, pemahaman sahabat anak ini secara psikologi adalah suatu pendidikan yang membuat anak-anak merasa dimanusiakan, dihargai, dan didengarkan.

Jadi bukan benar-benar sahabat layaknya teman sebaya.

Dengan demikian kita tak perlu khawatir tak ada batasan antara orangtua dan anak, lalu anak jadi tak sopan pada orangtua.

“Persahabatan itu mana ada yang enggak sopan. Persahabatan itu, kan, saling menghargai, artinya satu sisi anak sopan pada orangtua, tapi di sisi lain orangtua juga sopan kepada anak,” kata Kak Seto, kepada NOVA.

Lebih lanjut, Kak Seto yang juga founder Homeschooling Kak Seto pun menganjurkan agar para orangtua bisa bersikap layaknya sahabat kepada anak, yang juga bagian dari amanat undang-undang perlindungan anak.

“Jadi bukan zamannya lagi, bahwa mendidik anak itu dengan cara kekerasan, paksaan, main
perintah saja, tidak seperti itu. Sudah saatnya orangtua memberi, menerima, atau manyampaikan dan mendengar sesuatu itu akrab akan suasana persahabatan, sehingga
anak bisa nyaman,” ujarnya.

Nah, berikut ini 3 kiat jadi sahabat untuk anak, apa saja ya?

1. Luangkan waktu khusus

Sesibuk apa pun kita sebagai orangtua, pastikan selalu meluangkan waktu khusus untuk
anak, misal satu minggu sekali untuk kita dan anak bisa quality time bersama, sambil membicarakan berbagai hal.

“Jadi dibiasakan ada pertemuan keluarga yang dilakukan secara rutin, upayakan secara teratur ada kesempatan anak mengobrol bersama ayah dan ibunya,” kata Kak Seto.

2. Jadi pendengar yang baik

Memerhatikan saat anak berbicara, dengan tidak sibuk melakukan hal lain saat anak
bercerita, jangan lupa untuk merespons sesuai cerita anak.

Dengan begitu, anak akan merasa dimengerti dan dihargai. Jangan sampai karena respons kita yang malas-malasan, anak jadi merasa tidak didengar dan enggan bercerita lagi.

3. Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari

Agar semakin membangun keakraban dengan si kecil, kita bisa melibatkannya dalam
kegiatan sehari-hari, misal dengan mengajaknya berdiskusi soal menu apa yang akan di
masak hari ini.

Atau ajak anak membantu pekerjaan rumah seperti mencuci piring atau pekerjaan ringan
lainnya, sehingga anak merasa perannya dibutuhkan.

Oh, iya, sahabat yang dimaksud bestie anak di sini, bukan berarti peran kita sebagai orangtuachilang, ya.

Justru saat anak mulai terbuka dengan kita, artinya ia butuh sosok kita yang bisa
mengayomi, memberi rasa aman, mendorong mereka, serta memberikan bimbingan.

Nah, apakah sekarang Anda sudah jadi sahabat bagi anak?

Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053476004/ternyata-orangtua-bisa-jadi-bestie-bagi-si-kecil-kenapa-tidak?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm