SonoraBangka.ID - Banyak banget orang menganggap kalo media sosial populer kayak Instagram lebih banyak negatifnya untuk kesehatan mental remaja.
Maklum aja. Karena kehadiran medsos seperti Instagra, remaja jadi cenderung terobsesi buat mengumpulkan banyak likes dari setiap foto yang diposting.
Belum lagi rasa kurang percaya diri yang kemudian timbul kalo ekspektasi yang diharapkan nggak sesuai dengan kenyataan.
Tapi, sejumlah penelitian pernah membuktikan kalau Instagram nggak sepenuhnya cuma sebabkan perasaan insecure di kalangan remaja.
Studi di tahun 2017 yang dilakukan oleh peneliti di University of Leuven, Belgia, menemukan hasil positif dari penggunaan Instagram oleh para remaja.
Dalam studi tersebut, para partisipan diminta mengisi kebiasaan menggunakan media sosial dan keadaan mental mereka dalam enam bulan.
Hasil penelitian tersebut ternyata memiliki dua sisi yang berbeda. Data yang diperoleh kemudian menunjukkan fakta kalo penggunaan Instagram ternyata juga berkaitan dengan peningkatan depresi enam bulan kemudian.
Akan tetapi, subyek yang menggunakan Instagram diketahui juga menjadi lebih akrab dengan teman-temannya, yang juga merupakan salah satu faktor pencegah depresi.
“Kelompok usia ini (remaja) sangat berisiko pada dampak Instagram. Gejala depresi sangat tinggi pada tahap kehidupan ini,” kata Erline Frison, pemimpin penelitian ini seperti dikutip dari New York Post.
Selain itu, hasil studi ini juga menunjukkan bahwa Instagram memiliki dua efek yang bercabang: positif dan negatif.