Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation) masing-masing sebesar 3,5 persen (yoy) dan 2,9 persen (yoy) terutama karena pembayaran neto utang dagang dna kewajiban lain.
Adapun posisi utang luar negeri swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,2 persen terhadap total utang swasta.
BI menilai, posisi utang luar negeri Indonesia pada bulan Agustus 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 29,6 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,1 persen.
Selain itu, Erwin bilang, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh utang luar negeri Indonesia yang tetap didominasi oleh utang berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total utang.
"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ucap Erwin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun Jadi 390,2 Miliar Dollar AS", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/12/15/143000126/utang-luar-negeri-indonesia-kembali-turun-jadi-390-2-miliar-dollar-as?page=all#page2.