Bagikan :
Anak-anak cenderung memiliki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah. Akibatnya, sfingter esofagus bagian bawah mudah terbuka saat mencerna makanan.
Kondisi ini bisa membuat sebagian isi perut anak naik ke kerongkongan yang memicu heartburn atau masalah pernapasan.
Selain itu, ada pula beberapa makanan yang bisa membuat sfingter esofagus bagian bawah terbuka lebih lama, yakni:
Cokelat.
Permen.
Makanan tinggi lemak.
Beberapa makanan juga bisa memicu naiknya asam lambung seperti jeruk dan saus tomat. Anak yang sering terpapar asap rokok juga rentan mengalami GERD.
Mengobati GERD pada anak Perawatan GERD pada anak tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Dokter biasanya menyarankan orangtua, anak-anak, dan remaja untuk memulai dengan perubahan gaya hidup sederhana.
Berikut perubahan gaya hidup yang untuk mengatasi GERD:
1. Makan lebih sering dalam porsi kecil, dan hindari makan dua hingga tiga jam sebelum tidur.
2. Turunkan berat badan jika perlu.
3. Hindari makanan pedas, makanan tinggi lemak, serta buah dan sayuran asam, yang bisa mengiritasi perut.
4. Hindari minuman berkarbonasi, alkohol, dan asap tembakau.
Angkat kepala saat tidur.
5. Hindari makan dalam porsi besar sebelum melakukan aktivitas berat, permainan olahraga, atau selama masa stres.
6. Hindari memakai pakaian ketat.
Dokter biasanya merekomendasikan obat-obatan tertentu untuk mengobati GERD pada anak.
Berikut obat-obatan yang sering diberikan untuk mengatasi GERD pada anak:
1. antasida
2. histamin-2 blocker yang mengurangi asam di lambung, seperti Pepcid
3. penghambat pompa proton yang memblokir asam, seperti Nexium, Prilosec, dan Prevacid.
Harus diingat, orangtua tidak diperkenankan untuk memberikan obat-obatan jenis apapun pada anak tanpa izin dokter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "GERD Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/04/25/200000368/gerd-pada-anak--gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi?page=all#page2.
