Setelah itu, kembang api berevolusi. Tabung kertas menggantikan bambu dan alih-alih membuang tabung ke dalam api, orang menambahkan kertas tisu yang digunakan untuk menyalakan kembang api.
Pada abad ke-10 orang China juga telah mengetahui bahwa mereka dapat membuat bom dengan bubuk mesiu, jadi mereka menempelkan kembang api itu ke panah yang ditembakkan ke musuh.
Dalam 200 tahun berikutnya, kembang api dikembangkan menjadi roket yang bisa ditembakkan ke musuh tanpa bantuan anak panah.
Teknologi ini masih digunakan sampai sekarang dalam pertunjukan atau pesta kembang api.
Lihat Foto Kembang api dipancarkan ke langit-langit Marina Bay, Singapura pada perayaan hitung mundur menyambut Tahun Baru 2020.
Perayaan ini adalah yang terakhir sebelum pandemi Covid-19 mengguncang dunia.(URBAN REDEVELOPMENT AUTHORITY)
Sejarah penyebaran kembang api ke seluruh dunia
Jauh sebelum akhirnya kembang api sering menjadi penyemarak Tahun Baru di malam pergantian tahun, pada tahun 1295, Marco Polo membawa kembang api dari Asia ke Eropa yang digunakan selama perayaan dan juga menghibur orang banyak.
Di Inggris, para penguasa menggunakan pertunjukan kembang api untuk menghibur pengikutnya.
Namun, sejarah pertunjukan kembang api kerajaan pertama diperkirakan terjadi pada hari pernikahan Henry VII pada tahun 1486.