Czar Peter yang agung dari Rusia pun juga tak mau kalah dengan mengadakan pertunjukkan kembang api selama lima jam untuk menandai kelahiran putranya.
Selama Renaisans, sekolah piroteknis bermunculan di Eropa. Sekolah itu mengajari cara membuat ledakan yang rumit.
Di Italia, kembang api sangat populer dan pada tahun 1830-an, orang-orang di negara itu memasukkan sejumlah kecil logam dan bahan lain untuk meningkatkan kecerahan dan membuat bentuk yang kreatif, termasuk mengembangkan lebih banyak warna.
Saat itu, semua kembang api berwarna oranye. Orang Italia menciptakan campuran dengan berbagi bahan kimia.
Mereka menggunakan strontium untuk warna merah, barium untuk warna hijau, tembaga untuk warna biru, dan sodium untuk warna kuning.
Sejarah kembang api di Amerika, diyakini dibawa oleh Kapten John Smith. Ia disebut-sebut yang memulai pertunjukkan kembang api pertama di Jamestown, Virginia, pada tahun 1608.
Kembang api juga digunakan pada tanggal 4 Juli 1777 yang kemudian menjadi cikal bakal tradisi perayaan Empat Juli dengan penggunaan kembang api.
Beberapa negara sendiri memiliki aturan yang berbeda-beda mengenai pemakaian kembang api.
Sementara itu, China kini memproduksi dan mengekspor lebih banyak kembang api dibandingkan negara lain di dunia.
Ya, di jaman sekarang ini kembang api Tahun Baru menjadi atraksi yang selalu dinanti yang menandai puncak malam pergantian tahun di seluruh dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Kembang Api yang Jadi Penanda Perayaan di Seluruh Dunia", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2022/12/28/080100623/sejarah-kembang-api-yang-jadi-penanda-perayaan-di-seluruh-dunia?page=all.