Hal ini dirasakan oleh kelompok vaksin sebesar 0,2 persen. Sekitar 0,1 persen dialami subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.
Adapun doses vaksin comirnarty children (6 bulan - 4 tahun) untuk vaksin primer adalah 3 mcg/0,2 mL
Ini diberikan dalam 3 kali dosis pemberian.
Dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu 3 minggu.
Kemudian diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan 8 minggu setelah dosis kedua.
Sudah dijelaskan Nakita.id sebelumnya, Kemenkes menerangan kalau pemberian vaksin pfizer anak ini berbayar.
Hal ini karena vaksin tersebut belum masuk ke dalam program vaksin gratis pemerintah.
Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses vaksin Pfizer untuk anak secara mandiri.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
"Sementara bisa diakses secara mandiri karena sudah ada izin edar, ya," kata Nadia pada Jumat (30/12/2022) seperti dikutip dari Kompas.
Lebih lanjut lagi, Nadia juga menyebut bahwa akselerasi vaksin untuk anak dan balita akan menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Serta Kelompok Penasihat Strategis Ahli tentang Imunisasi (SAGE).
"Kita tunggu rekomendasi WHO dan SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE)," ujarnya,
Tercatat hingga 29 Desember 2022, akselerasi vaksin dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun mencapai 21.703.304 atau 82,21 persen dari target 26.400.300 anak.
Sementara akselerasi dosis 2 mencapai 17.617.839 atau 66,73 persen, dan akselerasi dosis ketiga baru 1.679 anak atau 0,01 persen.
Artikel ini telah tayang di https://nakita.grid.id/read/023639302/efek-samping-vaksin-pfizer-untuk-anak-seperti-ini-keterangan-dari-bpom?page=all