Memiliki utang produktif yang terlalu banyak juga dapat berdampak pada cashflow atau tabungan.
Salah-salah utang produktif ini justru dapat berubah menjadi utang konsumtif, jadi bijaklah dalam mengambil utang jenis ini.
“Kita perlu bijak dalam mengambil keputusan berutang secara produktif,” kata Yosephine.
Nah Kawan Puan, dalam mengambil utang produktif, pastikan rasio utang sehat, ketahui berapa bunga yang akan dibayar, dan buat rencana pelunasan utang yang matang.
Jika kamu ingin mengambil utang produktif untuk modal usaha, pikirkanlah manajemen risikonya.
Bila ternyata penghasilan per bulan dari bisnis yang dirintis tidak stabil, Yosephine menegaskan untuk kamu tidak berutang.
Kawan Puan, berutang memang sah-sah saja untuk kamu lakukan, terlebih jika utang tersebut produktif dan menambah penghasilan atau aset kekayaan.
Tapi yang perlu diingat, pahami dulu kemampuan bayarnya.
Selalu ingat bahwa jangan berutang untuk sesuatu yang tidak kamu butuhkan!
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/532728795/ada-yang-baik-dan-ada-juga-yang-buruk-ini-perbedaan-utang-konsumtif-dan-produktif?page=all