"(Bahaya minyak jelantah) kolesterol yang disebabkan oleh kandungan asam lemak bebas. Yang pada akhirnya berisiko terhadap penyakit jantung," jelas Yan Irawan saat dihubungi Kompas.com.
Diketahui, proses pemanasan minyak yang berulang akan menyebabkan oksidadi dan polimerasi asam lemak.
Kedua hal tersebut dapat menghasilkan radikal bebas senyawa peroksida yang beracun atau bersifat toksis bagi tubuh manusia.
Tak hanya kolestrol yang berakhir pada penyakit jantung, minyak jelantah juga dapat menyebabkan stroke dan merangsang kanker, lho.
Minyak jelantah dengan kandungan asal lemak jenuh yang tinggi dapat memicu penyakit stroke.
Minyak goreng yang dipakai berulang kali, terutama jika lebih dari empat kali, akan mengalami proses oksidasi.
Oksidasi tersebut akan membentuk gugus peroksida dan monomer siklik.
Sebuah penelitian pada hewan percobaan menunjukkan gugus peroksida dengan dosis besar dapat merangsang terjadinya kanker kolon.
Stroke, kanker, kolestrol, dan jantung merupakan risiko kesehatan jangka panjang akibat konsumsi minyak jelantah berlebih.
Risiko kesehatan jangka pendek dari konsumsi minyak jelantah adalah iritasi pada saluran pencernaan dan diare.
Jadi, itu dia risiko kesehatan dari konsumsi minyak jelantah yang berlebihan seperti yang ada pada nasi minyak di Surabaya.
Namun, bila Anda terpaksa harus mengonsumsi makanan dari minyak jelantah, pastikan minyak tersebut tidak dipakai lebih dari tiga kali.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533660453/viral-di-twitter-nasi-minyak-surabaya-ini-risiko-kesehatan-dari-konsumsi-minyak-jelantah?page=all