Pengaruh Kopi Pada Bayi dan Balita
Memang kebanyakan orang dewasa mengonsumsi kopi untuk merasakan efek stimulasi dari kafein.
Meski boleh dikonsumsi oleh orang dewasa, minuman berkafein tidak boleh diberikan pada bayi.
Pasalnya bayi memiliki massa tubuh yang rendah, dan sistem organnya masih berkembang.
Oleh sebab itu, sejumlah kecil kafein mungkin cukup untuk memicu efek negatif pada bayi.
Walaupun efek kafein pada organ bayi belum dipelajari secara ekstensif, tapi para ahli percaya bahwa kafein dapat berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sistem organ tubuh bayi.
Di mana sistem saraf dan peredaran darah bisa menjadi yang paling terpengaruh oleh kafein.
Berikut ini efek kafein yang dikonsumsi oleh bayi dan balita:
- Bayi mungkin menunjukkan sifat lekas marah karena efek pada sistem saraf, karena kafein menyebabkan pusing dan sakit kepala, sehingga si kecil mudah rewel.
- Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah
- Bayi mungkin menunjukkan peningkatan kewaspadaan dan kurang tidur.
- Kafein merupakan diuretik karena meningkatkan output urin, tapi kondisi ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi muda.
- Berdampak buruk bagi kesehatan tulang.
- Produksi asam lambung meningkat sehingga anak berisiko mengalami refluks asam.
Sebagai orang tua, Anda harus tahu bahwa kafein dianggap sebagai zat psikoaktif yang berpotensi membuat ketagihan.
Oleh sebab itu, bayi yang disuguhi kopi secara berkala mungkin sering memintanya, alhasil berbagai efek di atas pun sering dialami anak.
Nah, setelah mengetahui kafein berdampak buruk bagi bayi dan balita, maka pastikan orang tua tidak memberikannya pada anak ya.
Artikel nini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533665098/viral-bayi-diberi-kopi-susu-ini-bahaya-memberikan-kafein-pada-balita?page=all