"Kalau dari segi bahasa, kalau sama papa dia bicaranya pakai bahasa Rusia. Karena papanya penginnya dia bisa bahasa Rusia," ujar pemilik akun @sabirov.family tersebut.
"Kalau aku sih fine-fine aja anaknya bisa lebih dari satu bahasa. Cuman, ya itu, (aku) berusaha buat ngomong sama dia dengan bahasa Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu secara umum, keluarga kecil Theea lebih sering menggunakan bahasa Inggris karena kerap berinteraksi pula dengan keluarga mix culture lainnya.
"Cuman karena temen-temennya di sekolah kebanyakan mix atau foreigner, jadi lebih ngajarinnya bahasa Inggris," tutur perempuan yang tinggal di Bali tersebut.
Pola Asuh yang Diterapkan
Kemudian untuk pola asuh sendiri, Theea dan Rudel sudah mempunyai kesepakatan sebelum menikah.
Bahwasanya, mereka tidak menerapkan pola asuh dengan cara Indonesia atau Rusia.
"Dari awal sudah ada tek-tokan parenting seperti apa. Jadi enggak yang cara Indonesia atau cara Rusia. Kalau aku sih lebih ke enggak manjain anak," tutup Theea.
Wah, kalau dari apa yang disampaikan sang konten kreator di atas, rasanya pengasuhan ala keluarga mix culture tidak sulit ya.
Nah bagaimana menurut kamu, apakah tertarik untuk nikah beda budaya?
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533675070/cara-parenting-keluarga-mix-culture-indonesia-rusia-ala-konten-kreator?page=all