Sejumlah mobil pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang saat hendak melakukan pengangkutan sampah, Minggu (26/2/2023) pagi.
Sejumlah mobil pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang saat hendak melakukan pengangkutan sampah, Minggu (26/2/2023) pagi. ( Bangkapos.com/Cepi Marlianto )

Upaya Pemkot Pangkalpinang untuk Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Olah Sampah yang Masih Minim

27 Februari 2023 09:02 WIB

Di samping itu lanjut dia, dengan produksi sampah di Kota Pangkalpinang yang mencapai 120 – 150 ton per hari, diiringi dengan perilaku masyarakat yang belum bisa mengolah sampah tentunya tidak bisa terus dibiarkan.

Terlebih kini kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Parit Enam sudah crowded alias penuh. Sedangkan TPA regional belum terealisasi, maka dari itu pemilahan sampah harus segera dilakukan.

Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan dalam pengolahan sampah. Misalnya saja untuk sampah organik, bisa dimanfaatkan kembali jadi kompos.

Bahkan bahan makanan belatung, yang nantinya jadi pakan ikan atau ayam. Lalu sampah anorganik, bisa didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali jadi kemasan guna ulang. Pemilahan sampah daur ulang juga memberikan nilai ekonomi, karena bisa dijual kembali untuk diolah.

“Kalau penanganan sampah saat ini baru pengumpulan, kemudian diangkut petugas kita untuk dibuang ke TPA. Ke depan penanganan seperti ini tidak bisa seperti ini tidak bisa dilakukan, karena TPA kita tidak bisa lagi menampung sampah yang ada sebanyak sekarang,” urainya.

Kendati demikian kata Suharto, pemerintah kota sendiri berkomitmen merealisasikan beragam resolusi menangani sampah sebagai upaya pencegahan darurat sampah di daerah itu pada awal tahun 2023. Oleh sebab itu, edukasi kepada masyarakat akan terus ditingkatkan.

Terlebih dengan masih terbatasnya partisipasi dari masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah, menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemilahan sampah masih belum dipahami dengan baik.

Padahal sampah yang telah dipilah dengan baik dapat memberikan banyak manfaat demikian juga mampu menciptakan ekonomi dari pengolahan sampah itu sendiri.

Pengelolaan sampah yang tidak benar akan menjadi musibah pada masa mendatang, karena akan menyebabkan banyak masalah, diantaranya timbulnya berbagai penularan penyakit, bau yang tidak sedap, dan bahkan bisa menyebabkan terjadinya banjir.

“Cara efektif menyelesaikan masalah sampah sebenarnya dimulai dari kebiasaan memilahnya dari rumah. Sampah mestinya dipilah sejak dari rumah agar mudah untuk dilakukan pengolahan berikutnya,” kata Suharto.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm