"SIGNature Ruang Ramah Tuli adalah ruang komunikasi inskulif tanpa batas untuk memfasilitasi teman tuli di Indonesia, gerakan ini juga saya ciptakan untuk mendukung Indonesia Inklusi 2030," kata lulusan SMA Setia Budi Sungailiat, Bangka itu.
Terkait hal itu Cilla juga rupanya telah tersertifikasi Bahasa Isyarat Level 3 dari Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO).
Wanita yang kini berkarier sebagai Design Consultant (Arsitek) itu juga mengaku sedang mempersiapkan diri agar semakin matang dan siap untuk bersaing dengan puluhan finalis Puteri Indonesia di berbagai wilayah lainnya.
"Semua finalis Puteri Indonesia pasti punya potensi, keunikan, dan kelebihan masing-masing puteri. Saya sendiri akan terus mempersiapkan diri dan berjuang untuk menampilkan yang terbaik sesuai potensi dan keunikan yang saya miliki," imbuh Cilla.
Cilla juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan positif untuknya.
"Terima kasih untuk Yayasan Puteri Indonesia, Mustika Ratu, Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, para mentor, Pageant Lovers, teman-teman, keluarga, dan seluruh masyarakat Bangka Belitung yang telah menyupport dan memberikan dukungannya untuk saya," ucap Cilla.
Lulusan Universitas Tarumanagara (UNTAR) ini berharap agar dirinya bisa membawa harum nama Bangka Belitung di ajang Puteri Indonesia Tahun 2023 nanti.
"Semoga bisa jadi Top Puteri Indonesia 2023 dan memberikan yang terbaik untuk Bangka Belitung," tandas Cilla.
Sementara itu Ibunda Cilla, Tjindrajana, S.H (Bu Cen Cen) mengungkapkan rasa syukurnya melihat sang putri yang kini akan berjuang di ajang Puteri Indonesia.
"Sebagai orang tua tentunya saya terharu dan bersyukur sekali Cilla bisa berkesempatan mewakili Bangka Belitung di ajang Puteri Indonesia," ujar Tjindrajana.