2. Memeriksakan Diri ke Dokter
Selain memengaruhi mental, pelecehan seksual kerap meninggalkan trauma fisik sehingga kamu perlu memeriksakan diri ke profesional kesehatan.
Kamu harus mengecek kondisi fisik tubuh dan minta dokter mengidentifikasi trauma fisik maupun mental yang kamu rasakan.
Kamu juga bisa meminta pemeriksaan forensik untuk dijadikan bukti yang dapat digunakan buat menangkap pelaku.
3. Pertimbangkan Melapor ke Komnas Perempuan atau Lembaga Terkait
Jika kamu melaporkan kasus pelecehan yang dialami ke polisi, pertimbangkan juga untuk meminta bantuan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan atau lembaga sejenis lainnya.
Mereka akan membantumu dengan menurunkan tim yang terdiri dari tenaga medis, pembela korban, aparat penegak hukum, jaksa, dan lainnya.
4. Catat Semua Detail yang Bisa Kamu Ingat
Setelah kamu merasa mampu, segera tuliskan detail kejadian yang dapat kamu ingat.
Menuliskan pengalaman pelecehan seksual pasti membuatmu emosional, tetapi ini bisa jadi langkah penting untuk menyembuhkan trauma kamu.
Informasi yang kamu tulis juga bisa dijadikan dokumentasi kejadian yang berguna untuk diserahkan ke kepolisian.
5. Laporkan Serangan ke Pihak Penyedia Layanan Ojol
Berikutnya, laporkan kejadian yang kamu alami ke penyedia layanan transportasi ojek online tempat pelaku bekerja.
Dengan begitu, pihak penyedia layanan transportasi akan menindak tegas pelaku dan barangkali memutuskan kerja sama sebagai langkah pemberian sanksi.
Kiranya, itulah hal-hal yang dapat kamu lakukan apabila mengalami kekerasan seksual dari driver ojol.
Nah sebaiknya, kamu dapat menemui terapis atau psikiater atau psikolog untuk meminimalisir trauma psikologis yang kamu alami.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533748649/berkaca-dari-erika-carlina-lakukan-ini-jika-alami-kekerasan-seksual-oleh-driver-ojol?page=all