Sebelumnya, Iptu Muh Arsyad menjelaskan, senjata milik Harry dipegang oleh protokoler Kementerian Pertanian (Kementan) saat melakukan check in di counter. Namun, ketika hendak diperiksa senjata api itu terjatuh dan meletus.
"Jadi kebetulan saat itu kurang hati-hati sampai terjatuh itu. Senjata saat diangkat, karena saat terjatuh dalam posisi terkokang jadi saat diangkat meledak," ungkapnya kepada awak media, Rabu (19/4/2023).
Akibatnya, sebuah meja yang berada di counter maskapai penerbangan Citilink menjadi sasaran peluru karet tersebut. Adapun kejadian tersebut tidak menimbulkan korban.
Ia bilang, pistol berisikan lima butir peluru karet, namun yang meletus yakni satu peluru karet. Setelah kejadian itu, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada pemilik senjata dan protokoler dari Kementan.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan izinnya lengkap. Ada surat izin resminya. Yang kami konfirmasi yang protokoler Kementan. Karena setiap kementerian atau lembaga ada protokolernya," jelasnya.
Sebagai informasi, saat itu Harry berencana terbang ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Citilink QG 333 bersama rombongan Kementan usai menghadiri kunjungan kerja di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pistol Meletus di Bandara, Dirut BUMN Berdikari Minta Maaf ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/04/20/140718226/pistol-meletus-di-bandara-dirut-bumn-berdikari-minta-maaf?page=all#page2.