3. Pisahkan potongan ayam dengan kuah opor
Dikutip dari Kompas.com, memisahkan daging ayam dengan kuah opor dapat membuat masakan ini tahan lama saat disimpan.
Ini dilakukan agar keduanya bisa matang merata saat dipanaskan. Simpan daging ayam dan kuah opor dalam wadah yang berbeda.
4. Jangan pegang dengan tangan langsung
Tangan sering kali membawa bakteri yang bisa mengontaminasi opor ayam. Bakteri yang menempel dari tangan nantinya bisa membuat opor ayam cepat basi.
Sebaiknya gunakan sendok bersih atau sarung tangan plastik untuk tangan saat memegang masakan ini.
5. Jangan langsung dipanaskan
Saat opor ayam mau dimakan lagi, jangan langsung dipanaskan usai keluar dari kulkas. Jika opor disimpan di dalam kulkas maka letakkan dulu di suhu ruangan. Jika suhunya sudah tidak terlalu dingin, baru panaskan opor di atas kompor.
Jika opor ayam dalam keadaan beku, maka pindahkan dulu ke rak kulkas bagian bawah. Setelah meleleh, baru pindahkan ke suhu ruangan. Jika opor ayam langsung dilelehkan, kuah santannya akan rentan mengalami kerusakan.
6. Panaskan dengan api kecil
Saat memanaskan opor, sebaiknya gunakan api kecil. Selain itu, aduk terus opor selama dipanaskan. Api besar akan membuat santannya pecah.
Menyimpan opor ayam Lebaran di kulkas hingga beku merupakan cara terbaik untuk menyimpan masakan ini. Opor ayam beku bisa awet hingga sekitar tiga hari.
Walau begitu, jangan simpan kuah opor lebih dari seminggu. Semakin lama disimpan, rasa santannya akan semakin hilang dan tidak enak lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Menyimpan Opor Ayam Lebaran agar Tahan Lama", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/22/200000365/cara-menyimpan-opor-ayam-lebaran-agar-tahan-lama?page=all#page2.