ExoBot akan meletakkan ikon aplikasi perbankan yang tampak sah, sehingga pengguna mengkliknya dan memasukkan data kredensial mereka.
6. APV
Android Police Virus (APV) adalah sejenis ransomware, yakni dapat memblokir seluruh sistem dan mengenkripsi semua file dan aplikasi dalam perangkat.
7. FakeInst
FakeInst adalah salah satu malware Android yang paling banyak tersebar. Tampak tak berbahaya, tetapi setelah diinstal, malware ini secara otomatis mengirimkan pesan teks dengan tarif premium.
8. Malware BlackRock
BlackRock adalah malware tipe Trojan yang dianggap mencuri informasi perbankan dari aplikasi seperti Gmail, Uber, Amazon, Netflix, dan lainnya.
9. OpFake
OpFake merupakan keluarga virus yang menyerang peramban Opera Browser.
Penyerang di belakang OpFake secara diam-diam memantau aktivitas pengguna dan mengirimkan SMS dengan tarif premium melalui perangkat korban.
Adapun perangkat lunak berbahaya ini tersebar dengan berbagai cara, seperti melalui pop-up yang menarik, pembaruan Opera palsu, dan banyak lagi.
10. Basebridge
Basebridge adalah malware jenis spyware yang menyusup ke perangkat Android. Perangkat lunak ini terkenal untuk memata-matai pengguna, mencuri data sensitif, dan mengirimkannya ke peretas.
Hindari unduh aplikasi tak penting
Guna mencegah perangkat terserang malware, pengguna Android diimbau untuk tidak mengunduh aplikasi yang tak terlalu dibutuhkan.
Selain itu, pastikan pula untuk memeriksa ulasan Google Play Store sebelum mengunduh suatu aplikasi.
Apabila menemukan aplikasi dengan banyak unduhan tetapi sedikit atau tanpa ulasan, sebisa mungkin hindari untuk mengunduhnya.
Berhati-hati juga terhadap aplikasi yang meminta izin khusus, terutama kalau tak ada hubungannya dengan fungsi aplikasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, Ini 19 Aplikasi Berbahaya di Play Store yang Tak Boleh Diinstal", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/21/103000665/catat-ini-19-aplikasi-berbahaya-di-play-store-yang-tak-boleh-diinstal?page=all#page2.