SonoraBangka.id - Tak terkecuali di Indonesia, fenomena alam berupa angin yang bertiup kencang sangat umum terjadi di dunia.
Dilansir dari Kemdikbud, angin bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu wilayah.
Angin umumnya tidak bisa dilihat, namun keberadaannya bisa diketahui melalui efek yang ditimbulkan pada benda-benda di sekitar kita.
Misalnya, kita bisa melihat dahan pohon yang bergoyang atau bendera yang berkibar ketika terkena hembusan angin di sana.
Meski begitu, ternyata ada juga jenis angin yang bisa dilihat dengan jelas, lo. Angin jenis itu sering disebut dengan istilah waterspout.
Nah, kali ini Bobo akan menjelaskan fenomena alam waterspout yang juga pernah terjadi di Indonesia. Simak informasi berikut ini, yuk!
Apa Itu Fenomena Alam Waterspout?
Dilansir dari BMKG, fenomena waterspout pada dasarnya merupakan sebuah angin puting beliung yang muncul di wilayah perairan.
Perairan yang bisa didatangi oleh waterspout bisa bermacam-macam, mulai dari lautan lepas, danau, atau bahkan sungai.
Fenomena alam waterspout ini ternyata disebabkan oleh adanya awan jenis cumulonimbus yang menjulang tinggi di langit.
Awan itu tampak seperti bunga kol dengan warna abu kehitaman. Awan ini biasanya muncul saat musim hujan dan saat transisi.
Awan itu akan mengeluarkan pusaran angin menuju ke permukaan perairan. Penampakan itulah yang disebut waterspout.
Meski begitu, tidak semua awan cumulonimbus menyebabkan terjadinya waterspout. Bisa jadi awan itu hanya akan mendatangkan hujan.
Awan cumulonimbus bisa menghasilkan fenomena alam waterspout jika dibarengi atau didukung oleh kondisi tertentu.
Seperti suhu muka laut yang hangat, tekanan udara yang relatif rendah, hingga kelembapan udara yang cukup tinggi.
O iya, tidak seperti angin puting beliung di darat yang terjadi cukup lama. Waterspout umumnya hanya terjadi sekitar 10 menit.
Fenomena alam waterspout ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari. Namun tak jarang juga terjadi di malam hari.
Angin puting beliung di perairan ini biasanya terjadi di daerah tropis. Namun tak menutup kemungkinan bisa terjadi kawasan lain.
Misalnya, fenomena waterspout pernah terjadi di Great Lakes, lepas pantai barat Eropa, Laut Mediterania, hingga di Laut Baltik.
Apakah Waterspout Bisa Merusak?
Meskipun terlihat menyeramkan di perairan, umumnya kekuatan yang dihasilkan waterspout ini lebih lemah dari angin tornado.
Selain itu, angin puting beliung ini juga hanya menyerang di satu wilayah lautan yang relatif sempit dan tak meluas ke wilayah lain.
Disampaikan juga oleh BMKG bahwa fenomena waterspout yang bertahan lama atau berpindah menuju darat sangat jarang ditemui.
Namun keadaan bisa sangat parah jika fenomena alam waterspout ini disertai dengan angin kencang dan hujan yang deras.
Misalnya, turunnya jarak pandang horizontal atau visibility yang akan mengganggu aktivitas transportasi di perairan itu.
Jika ada perahu atau kapal yang berada di dekat pusaran angin puting beliung itu, maka disarankan untuk segera menjauh.
Sebab jika tidak, pusaran ini bisa menyebabkan kerusakan pada kapal dan kecelakaan yang menimbulkan dampak yang cukup parah.
Beberapa Kali Terjadi di Indonesia
Waterspout ini bukanlah hal yang baru. Bahkan, munculnya fenomena ini pertama kali sudah ratusan tahun lalu, lo.
Sebuah penelitian ada yang mengungkapkan bahwa fenomena ini telah terjadi sejak lama, bahkan membawa misteri dan ketakutan.
Dikutip dari Marine Insight, catatan mengenai fenomena waterspout tertua terjadi pada 24 Agustus 1456 di wilayah laut dekat Ancona, Italia.
Catatan lain tentang fenomena waterspout terjadi pada 1555 yang menyebabkan kerusakan di Grand Harbour Valetta, Malta.
Tidak hanya itu, waterspout juga mengakibatkan adanya korban jiwa mencapai ratusan dan menenggelamkan empat galangan kapal.
Di Indonesia sendiri, fenomena alam ini bukanlah hal yang langka. Bahkan, waterspout sudah beberapa kali terjadi di Indonesia, diantaranya:
- Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.
- Banyuwangi, Jawa Timur.
- Kawasan Teluk Jakarta.
- Perairan Tarakan, dan masih banyak lagi.
Waterspout yang pernah terbentuk di area-area ini disebut memiliki potensi besar dapat terjadi lagi di wilayah itu, teman-teman.
Hal ini dikarenakan kelembapan atau uap air yang dihasilkan oleh suatu permukaan air cenderung memiliki karakteristik yang khas.
Ya, semoga informasi ini bisa bermanfaat ya!
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083786276/mengenal-waterspout-fenomena-alam-angin-puting-beliung-di-perairan?page=all