SONORABANGKA.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Hilirisasi Kelapa Sawit, Senin pagi (19/6/2023) di Hotel Puncak Pangkalpinang, Provinsi Babel.
Dalam FGD tersebut Disperindag Provinsi Babel mengundang beberapa narasumber yaitu Dr. Mimin Aminah dari IPB dan Ir. Gelar Satya Budhi dari Direktur Pemberdayaan Masyarakat IREEM dan pesertanya sendiri dari Bumdes, Koperasi Sawit, Gapoktan Sawit dan Petani Sawit.
Kegiatan itu di buka langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tarmin, di dampingi Kabid Perencanaan dan Pembangunan Industri Subekti Saputra.
Dalam arahanya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tarmin mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas dari sektor pertanian yang memiliki daya tahan dan yang ikut serta menopang pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, industri kelapa sawit juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung sebab pemerintah memiliki visi agar industri sawit Indonesia dapat menjadi produsen sawit terbesar dan mendorong hilirisasi atau pengembangan produk turunannya.
Kelapa sawit sendiri, lajut Dia. Menyandang status sebagai tanaman penghasil minyak nabati tertinggi. per hektar lahan kebunnya mampu memproduksi lebih banyak minyak dibandingkan minyak nabati lain. oleh karena itu, industri kelapa sawit memenuhi kriteria sebagai industri unggulan yang pantas untuk dikembangkan lebih luas lagi, dari mulai hulu hingga ke hilir.
Terlebih, lajunya. Kelapa sawit mempunyai kemampuan menghasilkan minyak nabati yang banyak dibutuhkan oleh sektor industri pengolahan. sifatnya yang tahan oksidasi dengan tekanan tinggi dan kemampuannya melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, serta daya melapis yang tinggi membuat minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk beragam peruntukan, diantaranya yaitu untuk minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar.
“program hilirisasi industri sawit yang dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tambah produk bahan mentah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia. melalui hilirisasi industri sawit, diharapkan komoditas yang diekspor nantinya tidak lagi berupa bahan baku, tetapi sudah dalam bentuk produk turunan atau barang jadi sehingga dapat meningkatkan harga yang berujung pada peningkatan penerimaan devisa melalui ekspor,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Perencanaan dan Pembangunan Industri Subekti Saputra menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk melaksanakan kegiatan FGD (Forum Group Discussion) Pengembangan Hilirisasi Kelapa Sawit dengan para Pelaku Usaha Kelapa Sawit.
Pesertanya sendiri, menurutnya berjumlah 25 orang yang berasal dari pelaku usaha kelapa sawit Se-Bangka Belitung dan Kegiatan FGD Pengembangan Hilirisasi Kelapa Sawit Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan selama 1 hari tanggal 19 Juni 2023 di Hotel Puncak pangkalpinang.