Sri Mulyani saat ditemui di PUKJ, Kasihan, Bantul, DIY, Minggu (18/6/2023)
Sri Mulyani saat ditemui di PUKJ, Kasihan, Bantul, DIY, Minggu (18/6/2023) ( KOMPAS.com)

Setoran Bea Cukai Lesu Tahun Ini, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

11 Juli 2023 08:00 WIB

SonoraBangka.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerimaan kepabeanan dan cukai terkontraksi sebesar 18,8 persen pada semester I-2023, yakni menjadi Rp 135,4 triliun dari Rp 166,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Menurut Sri Mulyani, salah satu faktor yang menyebabkan penerimaan bea dan cukai menurun adalah adanya penurunan produksi hasil tembakau.

“Cukai mengalami penurunan produksi cukup signifikan di 2023 ini," beber Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dikutip dari Antara, Selasa (11/7/2023).

"Hingga pertengahan tahun, produksi cukai 139,4 miliar batang. Ini menurun tajam dibandingkan tahun lalu 147 miliar batang dan 2021 sebesar 151 juta miliar batang,” kata dia lagi.

Padahal, sambung dia, sebelumnya penerimaan cukai tumbuh tinggi selama dua tahun berturut-turut, yakni tumbuh 21,2 persen pada 2021 dan 32,1 persen pada 2022.

Pada semester I-2021, penerimaan cukai tercatat sebesar Rp 91,3 triliun. Kemudian naik menjadi Rp 120,6 triliun pada semester I-2022. Sementara penerimaan cukai pada semester I-2023 tercatat sebesar Rp 105,9 triliun, turun 12,2 persen.

Faktor berikutnya yang menyebabkan penurunan bea dan cukai adalah realisasi bea keluar yang terkontraksi hingga 77 persen.

Realisasi bea keluar pada semester I-2022 tercatat sebesar Rp 23,1 triliun, kemudian turun drastis ke Rp 5,3 triliun pada semester I-2023.

Bendahara Negara menjelaskan penurunan bea keluar disebabkan oleh harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang lebih rendah serta turunnya volume ekspor tembaga dan bauksit akibat hilirisasi sumber daya alam (SDA).

“Bahkan, ada beberapa yang sempat mengalami larangan ekspor. Ini yang menyebabkan bea keluar kemudian mengalami penurunan dari sisi penerimaan,” jelas Sri Mulyani.

Kendati cukai dan bea keluar menurun, bea masuk mencatatkan peningkatan pada semester I-2023 sebesar 4,6 persen. Pada semester I-2022, bea masuk tercatat Rp 23,1 triliun, kemudian naik menjadi Rp 24,2 triliun pada semester I tahun ini.

Peningkatan bea masuk ditopang oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS serta kenaikan tarif efektif bea masuk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setoran Bea Cukai Lesu Tahun Ini, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/07/11/072221226/setoran-bea-cukai-lesu-tahun-ini-sri-mulyani-beberkan-penyebabnya.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm