Kebakaran lahan di sekitar kawasan Desa Penyak, Koba, Bangka Tengah, Jumat (4/7/2023).
Kebakaran lahan di sekitar kawasan Desa Penyak, Koba, Bangka Tengah, Jumat (4/7/2023). ( Dok) Warga )

Pengendara Khawatir Asap Tebal Selimuti Jalan, Karhutla di Bangka Tengah Hampir Menjalar ke Jalan

5 Agustus 2023 10:21 WIB

"Tadi apinya udah sampai pinggir jalan, kalau sekarang udah lumayan berkurang," ungkap Riyan.

Terpantau, setidaknya sekitar 2 hektar lahan yang terdampak kebakaran tersebut. Api masih terus menjalar dan membakar lahan yang banyak ilalang dan rumput-rumput kering.

Armada dari BPBD dan Damkar Bangka Tengah dibantu sejumlah warga terus berjibaku memadamkan api yang sampai sekarang masih terus menggila. 

Sehari 7 Bisa Ada Titik Hotspot

Memasuki musim kemarau, tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung akan semakin sibuk.

Pasalnya sejumlah lahan kering akan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla).

Kepala BPBD Provinsi Kep. Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan dari kabupaten dan kota yang ada di Bangka Belitung ditemukan ada 7 titik yang rawan kebakaran.

"Titik hotspot perhari rata-rata 7 titik yang kita terima dan harus kita pantau. Mayoritas di Bangka Barat," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa, Senin (1/8/2023).

Dia mengungkapkan cakupan bermuara dari titik hotspot yang dikirimkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG).

"Dari titik hitspot tersebut kita mengecek lapangan untuk melihat titik hotspot tersebut kebakaran atau bukan. Memang dari rata-rata laporan dari masyarakat peduli apo sekitar 70 persen kebakaran, 30 persen karena titik panas yang lain.

Nah itu semua akibat dari pembakaran lahan dalam upaya pembukaan lahan. Yang paling murah itu adalah membuka lahan dengan membakar sehingga masyarakat melakukan pembakaran," jelas Mikron.

Untuk itu ia berharap masyarakat agar tak membuka lahan dengan cara membakar, jika pun melakukan diharap untuk dikendalikan.

"Memang budaya masyarakat kita membuka lahan saat kemarau karena mudah membakar, kemudian setelah membakar dapat humus, kemudian tanam padi, kemudian dari tanam padi dia menanam dengan holtikultura palawija dan segala macem. Tapi kami juga mengingatkan kepada masyarakat yang membakar untuk mengendalikan apinya dan pembakaran terkendali," katanya.

Namun, Mikron mengatakan bencana karhutla di Bangka Belitung masih dapat dikendalikan.

"Tidak ada bencana alam di Bangka yang tidak bisa kita tangani bahkan puting beliung, rumah-rumah penduduk yang rusak akibat angin tersebut sudah dibantu kawan-kawan kabupaten/kota melalui bantuan tidak terduga kabupaten/kota. Artinya sampai ini juga tidak ada bencana ke tingkat provinsi, artinya selesai di tingkat kabupaten/kota," ungkap Mikron. 


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Karhutla di Bangka Tengah Hampir Menjalar ke Jalan, Pengendara Khawatir Asap Tebal Selimuti Jalan, https://bangka.tribunnews.com/2023/08/05/karhutla-di-bangka-tengah-hampir-menjalar-ke-jalan-pengendara-khawatir-asap-tebal-selimuti-jalan?page=all.

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm