Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan bahasa anak secara optimal.
Mengajak anak bermain flash card, misalnya, akan dapat menambah kosakata baru.
Jadikan kegiatan ini sebagai kegiatan sehari-hari dan terstruktur.
Arahkan anak untuk menirukan ucapan kita sambil menunjuk gambar yang dimaksud.
Saat si kecil sudah bisa menyebutkan nama-nama benda pada gambar, biarkan dia berlatih mengucapkannya sendiri.
2. Ajak berinteraksi dengan teman sebaya
Dengan bertemu teman sebaya, anak belajar cara bicara, bersosialisasi, dan cara bermain.
Berinteraksi dengan teman sebaya juga akan memperkaya kosakata yang dimiliki anak.
Ajari buah hati untuk menyapa lalu mengajak anak lain untuk bermain bersama.
3. Hindari terlalu lama menonton televisi dan bermain gadget
Menonton TV merupakan kegiatan pasif karena anak hanya menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk.
Dalam jangka panjang, karena otak tidak mendapat banyak stimulasi dari lingkungan—hanya dari televisi yang tidak membutuhkan respon dari penontonnya—maka sel-sel otak yang bertanggung jawab pada kemampuan berbahasa dan bicara akan terhambat perkembangannya.
Begitu juga dengan penggunaan gadget secara berlebihan, dapat menjadi penyebab keterlambatan bicara pada anak.
Saat bermain gadget, ruang komunikasi yang terjadi hanya searah karena anak cuma mengikuti instruksi tanpa ada kebutuhan bercakap-cakap.
4. Hindari menggunakan dua bahasa secara bersamaan
Saat anak dalam tahap belajar bicara, orangtua sebaiknya hanya menggunakan satu bahasa saat berkomunikasi dengan buah hati.
Penggunaan lebih dari satu bahasa secara bersamaan dapat membuat anak bingung dan kehilangan fokus.
Jadi, bila anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda terlambat bicara, langsung lakukan empat hal ini, yuk!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053866342/tak-cuma-di-klinik-ini-cara-stimulasi-anak-terlambat-bicara-di-rumah?page=all