"Suruh nganterin laundry, bayar laundry, nganterin anak, ngurusin parkir. Jadi asisten pribadi," sambungnya.
2. Dipalak hingga ratusan juta rupiah
Tak cuma itu, Budi juga menerima laporan adanya dokter residen yang diminta mengumpulkan uang hingga ratusan juta rupiah.
Menurutnya, uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi dokter senior.
Misalnya, membayar rumah kontrakan untuk dokter senior berkumpul dengan nilai mencapai Rp 50 juta per tahun.
3. Bantu mengerjakan tugas dokter senior
Budi menuturkan, beberapa di antara dokter residen juga kerap dimintai bantuan untuk mengerjakan tugas para dokter senior.
Tugas-tugas itu meliputi penulisan jurnal ilmiah dan membuat penelitian.
Kondisi ini pun membuat para dokter residen tidak menerima hak yang semestinya untuk belajar.
"Akibatnya kasihan juniornya. Dia harusnya belajar untuk memperdalam spesialisasi yang diinginkan," ujarnya.
"Kemudian suruh ngerjain sebagai asisten pribadi buat tugas untuk seniornya, yang tidak ada hubungannya dengan spesialisasinya," lanjutnya.
4. Membelikan makanan
Jenis perundungan lainnya yang pernah diungkap Budi adalah dokter residen diminta membelikan makanan dokter senior. Padahal, makanan tersebut sebenarnya telah disediakan oleh rumah sakit.
"Praktik suka sampai malam, sama rumah sakit dikasih makan malam. Makan malamnya enggak enak, kita maunya makanan Jepang," jelas dia.
"Jadi tiap malam mesti keluarkan Rp 5 juta-Rp 10 juta untuk seluruhnya kasih makan-makanan Jepang," sambungnya.
Selain itu, dokter residen juga beberapa kali diminta untuk menyewakan lapangan dan perlengkapan olahraga oleh dokter senior.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Jenis Perundungan Dokter Residen yang Pernah Diungkap Menkes, Apa Saja?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/20/120000765/4-jenis-perundungan-dokter-residen-yang-pernah-diungkap-menkes-apa-saja-?page=all#page2.