SONORABANGKA.ID - Adalah Setiap kendaraan bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar minyak maka akan menghasilkan gas buang ketika bekerja.
Kandungan gas buang yang keluar dari knalpot ini disebut emisi karena menjadi zat polutan yang mengotori udara.
Setiap kendaraan akan menghasilkan tingkat emisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu pemerintah melakukan razia uji emisi, harapannya dapat menekan polusi udara akibat asap knalpot kendaraan.
Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan, setiap mobil akan menghasilkan emisi yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh beberapa hal.
“Emisi yang dihasilkan pada tiap-tiap kendaraan akan berbeda, tergantung tahun produksi serta teknologi yang disematkan pada mobil tersebut,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Hardi mengatakan, semakin ke sini, mobil-mobil dituntut memiliki standar emisi yang baik sehingga umumnya mobil modern dibekali teknologi lebih baik.
Menurut Hardi, kendaraan dengan sistem bahan bakar injeksi tidak akan sama dengan karburasi hal itu juga berkaitan dengan emisi yang dihasilkan.
“Maka dari itu perlu dibedakan standar emisinya, karena memang kemampuan tiap mesin akan berbeda-beda sesuai teknologi bawaan pabrik, belum lagi soal catalytic converter, dan fitur sejenisnya” ucap Hardi.
Selain teknologi bawaan pabrik, Hardi juga mengatakan emisi kendaraan dipengaruhi oleh usia kendaraan. Karena umumnya mobil yang sudah memiliki jam operasional panjang akan mengalami penurunan kemampuan.
“Misal terjadi ring piston mulai aus, seal-sealnya mulai keras, maka mau tidak mau ada penurunan performa meski servis rutin dilakukan, maka dari itu perlu dilakukan peremajaan komponen mesin bila sudah ada gejalanya,” ucap Hardi.
Sedangkan hal paling mudah yang bisa dilakukan oleh pengguna agar mobil mempunyai emisi ideal adalah melakukan servis secara berkala.
“Ganti oli jangan sampai telat, tune up, dan sebagainya sehingga harapannya mobil selalu dalam kondisi prima, dengan demikian emisi bisa menjadi lebih kecil,” ucap Hardi.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, kurangnya perawatan berkala pada mesin sangat berpengaruh pada hasil uji emisi.
"Penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan yang diperuntukkan oleh mesin juga mempengaruhi hasil. Kurangnya perawatan berkala pada mesin juga dapat mempengaruhi hasil," ungkap Didi kepada Kompa.com beberapa waktu lalu.
Agar lolos uji emisi, Didi menjelaskan, komponen-komponen yang harus diperiksa dan diperhatikan, seperti bensin, busi, saringan udara, dan seterusnya.
Esa, Pemilik Bengkel Denso Esa Diesel Solo mengatakan emisi pada mobil diesel bisa dikendalikan jumlahnya, namun tidak bisa dihilangkan.
"Setiap mesin bakar berbahan bakar minyak pasti menghasilkan emisi, maka dari itu jumlahnya harus dikendalikan dengan cara menjaga performanya, pastikan kaliberasi injektor baik, sehingga asap knalpot yang dihasilkan ideal," ucap Esa kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2023).
Esa mengatakan baik mobil tua atau pun modern memiliki standar emisi masing-masing, maka dari itu standarnya berbeda-beda. Pengguna hanya bisa memaksimalkan performa mobil, agar emisi gas buang tidak melebihi batas yang sudah ditentukan.
Jadi, setidaknya ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi emisi kendaraan bermotor yakni teknologi bawaan pabrik, usia kendaraan dan performanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Faktor yang Mempengaruhi Emisi Kendaraan Bermotor", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/26/102200715/kenali-faktor-yang-mempengaruhi-emisi-kendaraan-bermotor?page=all#page2.