"Yang berikutnya harga kendaraan bekasnya, ini masih menjadi pertanyaan kita semua, jadi belum terbentuk," kata Agus, pada kesempatan yang sama.
"Kemudian kenyamanan saat dikendarai, banyak kendaraan listrik yang kita dapat infonya, loncat, ibu-ibu takut. Itu yang harus dipecahkan bersama-sama, terutama oleh pemegang merek," ujarnya.
Agus juga mengatakan, saat ini belum ada skema yang win-win antara penjual dan pembeli, khususnya dalam skemaswap baterai.
Karena dengan tarif yang sama, konsumen bisa saja mendapatkan baterai dengan kualitas yang telah menurun.
"Kemudian soal kebiasaan. Terlalu biasa dengan ICE (Internal Combustion Engine). 40 tahun kita mau mengubah, ada sesuatu yang menurut saya kita perlu waktu. Enggak bisa setahun, dua tahun, kemudian jadi," ucap Agus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Problematika Laju Penjualan Motor Listrik", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/13/083200415/problematika-laju-penjualan-motor-listrik?page=all#page2.