SonoraBangka.id - Hingga saat ini, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung terus terjadi.
Setiap hari selalu ada kebakaran lahan, bahkan jumlahnya terus meningkat.
Bahkan petugas Pemadam kebakaran (damkar) setempat disibukkan dengan kegiatan pemadaman 'si jago merah' pada, Rabu (13/9/2023).
Dalam sehari, petugas melakukan pemadaman api di sejumlah lokasi yang berbeda.
Kasi Penanggulangan Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Selatan, Wardi mengatakan, terhitung sejak pagi hingga sore hari sudah terjadi lima kali kebakaran di daerah itu.
Api melalap sejumlah hutan dan lahan yang ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Toboali, Kecamatan Payung dan Kecamatan Airgegas.
“Ada lima titik kebakaran hari ini. Ada di Kecamatan Airgegas, Kecamatan Payung dan Kecamatan Toboali,” kata Wardi kepada Bangkapos.com, Rabu (13/9/2023).
Menurutnya, dari lima titik karhutla tersebut lahan seluas 20 hektare habis diamuk si jago merah.
Namun beruntungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pasalnya, petugas langsung bergerak cepat melakukan pemadaman di beberapa titik lokasi.
Dalam aksi pemadaman itu pihaknya mengerahkan puluhan personel dengan tiga unit mobil pemadam kebakaran.
Mayoritas kebakaran yang terjadi belakangan ini adalah karhutla.
Hal ini seiring dengan datangnya puncak musim kemarau.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kurang lebih sekitar 20 hektar lahan terbakar dari lima titik,” ungkap Wardi.
Di samping itu lanjut dia, dari kasus karhutla pihaknya belum mengetahui pasti penyebab pasti kejadian itu.
Pihaknya menduga kebakaran itu dilakukan secara sengaja.
Terutama ulah segelintir oknum masyarakat yang hendak membuka lahan dengan cara dibakar.
Musim kemarau 2023 lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
Puncak kemarau kering diprediksi terjadi pada Agustus hingga awal September.
Ini disebabkan fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra.
“Diduga lahan ini sengaja dibakar karena untuk membuka lahan,” sebutnya.
Mengingat tingginya kasus karhutla yang terjadi, Wardi mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Begitu pula bagi para perokok, agar tidak membuang puntung rokok secara sembarangan.
Karena hal itu dapat mengakibatkan kebakaran lahan maupun hutan di tengah musim kemarau.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” ingat Wardi.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bangka Selatan Dikepung Api, Sehari Lima Kali Kebakaran, https://bangka.tribunnews.com/2023/09/13/bangka-selatan-dikepung-api-sehari-lima-kali-kebakaran?page=all.